Resmi Pegang Hak Siar Piala Dunia 2026, TVRI Diminta Benahi Infrastruktur Siaran

Trofi Piala Dunia (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • Antara FOTO

VIVA Jakarta - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) resmi mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026. TVRI diminta bisa terus berbenah sehingga bisa maksimal melayani masyarakat selama ajang pesta sepak bola terakbar di dunia itu. 

Anggota Komisi VII DPR Hendry Munief mengatakan dengan TVRI yang mendapatkan hak siar, maka sejalan dengan aspirasi masyarakat untuk mendapatkan akses pertandingan Piala Dunia tanpa hambatan izin siar.

"Dengan adanya hak siar itu masyarakat dapat menikmati dengan gratis, serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar," kata Hendry di Jakarta dikutip pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Hendry mengatakan TVRI perlu melakukan perbaikan fasilitas penyiaran. Dengan perbaikan itu, agar bisa layanan maksimal atau menjangkau seluruh pelosok negeri.

Lebih lanjut, dia menuturkan dengan TVRI yang memegang hak siar Piala Dunia 2026, maka akan memberi kesempatan bagi masyarakat luas menonton secara gratis dengan andil negara.

Penyerang timnas Argentina Lionel Messi.

Photo :
  • Instagram Conmebol

Tapi, dia mengingatkan revitalisasi infrastruktur mutlak dilakukan. Sebab, banyak peralatan siaran TVRI yang sudah berusia lama.

Ia menyebut perbaikan itu mulai mencakup fasilitas pemancar, studio, hingga teknologi pendukung terutama di daerah pedalaman dan pulau terluar.

Kemudian, ia mengatakan DPR melalui Komisi VII juga sudah menyetujui tambahan anggaran. Langkah itu untuk mendukung peningkatan kualitas siaran televisi publik tersebut.

"Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio dan teknologi yang sudah berumur. Semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat," ujar politikus PKS itu.

Hendry menambahkan keberhasilan TVRI menyiarkan Piala Dunia 2026 dengan kualitas baik bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kata dia, dampak positif itu bisa mendorong sektor usaha kecil dan menengah untuk bergerak.

Dijelaskan dia, sektor usaha kecil dan menengah yang bergerak itu mulai dari kuliner, kedai kopi, hingga industri garmen yang menjual atribut pendukung kegiatan nonton bareng. Lalu, pelaku usaha yang menyelenggarakan menonton bareng.

Pun, ia bilang dengan momentum penyelenggaraan turnamen Piala Dunia 2026, juga dapat jadi katalis bagi tumbuhnya industri kreatif dan sektor jasa. (Ant)