Macet Parah TB Simatupang Bikin Warga Resah, Pemprov DKI Tancap Gas Cari Solusi

Kemacetan di Jalan TB Simatupang
Sumber :
  • Antara FOTO

VIVA Jakarta - Kemacetan parah di Kawasan TB Simatupang Jakarta Selatan tengah jadi sorotan luas. Warga pengguna kendaraan pribadi mengeluhkan macet horor TB Simatupang karena menghambat aktivitasnya.

 

Pemerintah Provinsi DKI pun tancap gas membuat sejumlah langkah penanganan jangka pendek dan menengah untuk mengatasi macet TB Simatupang.

 

Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo mengatakan persoalan macet TB Simatupang sudah dibahas dalam rapat terbatas bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta, pada Sabtu (23/8). Kata dia, rapat itu dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Pramono Anung.

 

“Bapak Gubernur Pramono Anung menggelar rapat terbatas guna mendapatkan laporan lapangan yang lengkap, merumuskan solusi, sekaligus memberikan instruksi,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, dikutip pada Senin, 25 Agustus 2025.

 

Dijelaskan Yustinus, Pemprov DKI sudah menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah. Upaya itu dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung.

 

Gubernur Jakarta Pramono Anung pimpin rapat.

Photo :
  • Antara FOTO

 

 

Galian itu seperti proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perumda Paljaya sepanjang 7 km di Cilandak. Begitu juga proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km.

 

"Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung pada Oktober dan November 2025," ujar Yustinus.

 

Dia bilang ​​​​​​Pemprov DKI juga menginstruksikan ​PAM Jaya dan Paljaya untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop. Lalu, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.

 

Kata Yustinus, Pemprov DKI juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatur buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk untuk mengurangi penumpukan kendaraan.

 

Lebih lanjut, dia bilang Pemprov DKI juga akan memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara. Cara itu agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang.

 

Pun, upaya lain dengan menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck). Hal itu mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.

 

Menurut Yustinus, untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang, Pemprov DKI akan memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

 

Kemudian, Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung. Upaya itu sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.

 

Selanjutnya, untuk solusi jangka panjang, Pemprov DKI akan ​​​​​​​mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.

 

"Pemprov DKI Jakarta berharap langkah-langkah ini dapat segera mengurai kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan di kawasan TB Simatupang," jelas Yustinus

 

Yustinus juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat macet parah di TB Simatupang.

 

 

"Kepada warga Jakarta, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami juga mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum agar volume kendaraan di jalan dapat berkurang,” katanya. (Ant)