Pustakawan Disebut Punya Keunggulan Tak Tergantikan Dibanding Google
- Istimewa
“Dulu pustakawan hanya menjaga koleksi dan memastikan sumber-sumber belajar tetap terjaga. Namun, peran itu harus kita dorong lebih jauh. Pustakawan juga harus menjadi pencipta pengetahuan dari berbagai koleksi yang ada,” kata Edi.
Sementara itu, Wakil Presiden ASEAN Public LIbrary Information Network (APLiN), Chaerul Umam menyampaikan bahwa Pustakawan juga dituntut beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta tidak hanya fokus pada kompetensi inti.
“Perpustakaan selalu dihadapkan pada tiga hal: layanan, perkembangan teknologi, dan perubahan masyarakat. Generasi sekarang sejak kecil sudah akrab dengan dunia digital, ini tantangan bagi pustakawan,” ucapnya.
Menurut Umam, pustakawan perlu menguasai keterampilan baru seperti penulisan, penelitian, dan komunikasi profesional. “Kebijakan perpustakaan sekarang harus berbasis data dan analisis, bukan sekadar kebiasaan lama,” jelasnya.
Ia menambahkan, keterlibatan pustakawan Indonesia di forum internasional menunjukkan pengakuan global. “Kita harus adaptif, inovatif, dan mampu berkontribusi, baik di dalam negeri maupun di kancah dunia,” katanya.