Video Program Pemerintah Ada di Bioskop, Farah Nahlia: Dampak Nyata Jadi Ukuran, Bukan Medianya

Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Perdebatan soal penayangan video capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bioskop belakangan ini menuai perhatian publik. 

Video berdurasi singkat itu menampilkan program strategis pemerintah, mulai dari produksi beras nasional yang sudah menembus 21,76 juta ton, peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, hingga Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta penerima manfaat.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menilai langkah tersebut sebagai bentuk transparansi kinerja yang patut diapresiasi. Menurutnya, pemerintah memang perlu hadir di berbagai kanal komunikasi untuk memastikan informasi resmi tersampaikan ke publik.

“Pemerintah perlu hadir di berbagai platform untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akuntabel dan resmi. Penggunaan medium bioskop adalah salah satu bentuk komunikasi publik yang sah dalam konteks ini,” ujar Farah di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2025.

Ia menambahkan, inisiatif tersebut sekaligus menjadi strategi untuk menyeimbangkan derasnya arus hoaks dan disinformasi di ruang digital. Konten resmi dari pemerintah, kata Farah, menjadi penopang narasi berbasis data yang bisa melawan kabar bohong yang kerap memicu emosi.

“Di era digital, pemerintah harus proaktif menyajikan informasi berbasis data. Menggunakan bioskop untuk menjangkau segmen publik yang luas adalah upaya komunikasi yang adaptif untuk memberikan narasi tandingan yang akuntabel terhadap berita bohong,” jelasnya.

Meski demikian, Farah mengingatkan agar kebijakan ini tetap berada dalam koridor komunikasi publik yang etis dan akuntabel. Ia menekankan bahwa pesan transparansi harus disampaikan tanpa menimbulkan kesan politisasi ruang publik.