Jalan Rusak Jadi Viral, TNI Turun Tangan Bangun Akses Pendidikan di Nias
- Dok. Istimewa
VIVA Jakarta – Upaya nyata kembali ditunjukkan prajurit TNI Kodam I Bukit Barisan. Bersama masyarakat Desa Sisarahili Soromaasi, Dusun V, Kecamatan Ulugawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, mereka bergotong royong memperbaiki akses jalan sepanjang dua kilometer.
Langkah ini muncul sebagai respons cepat atas viralnya video murid SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, yang mengeluhkan tidak ada guru mengajar akibat jalan terjal dan rusak parah.
Anak sekolah melewati Jalan Desa Terpencil di Kabupaten Nias
- Dok. Istimewa
Kisah itu membuka mata banyak pihak tentang betapa berat perjuangan menimba ilmu di pelosok Nias.
Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menegaskan proses belajar anak-anak tidak boleh terhenti hanya karena hambatan infrastruktur. Ia langsung menginstruksikan jajarannya turun tangan melalui karya bakti.
“TNI bersama masyarakat bergerak cepat melalui karya bakti, semangat gotong royong diwujudkan dengan membangun jalan sepanjang 2 kilometer,” ujar Mayjen Rio saat meninjau langsung SD Negeri 078481 Uluna’ai Hiligo’o, dikutip Selasa 23 September 2025.
Kini, jalan yang semula rusak dan curam berubah menjadi lebih lebar, landai, dan kokoh. Tak hanya itu, prajurit TNI juga tengah membangun instalasi jaringan air bersih demi kebutuhan masyarakat sekitar.
“Hasilnya bukan hanya mempermudah akses ke sekolah, tapi juga membuka jalan perekonomian dan layanan kesehatan warga. Jalan itu kini menjadi jembatan harapan bagi generasi muda Nias untuk meraih cita-cita,” tegasnya.
Warga pun menyambut penuh sukacita. Mereka mengucapkan terima kasih atas perhatian dan aksi nyata TNI di wilayah mereka.
“Tuhan sudah membuka hati bapak untuk sesuatu yang baik buat kampung kami,” kata Saliba Buulolo, warga Desa Sisarahili Soromaasi.
Hal senada diungkapkan warga lainnya.
“Terima kasih saya ucapkan kepada semuanya, karena sudah diperbaiki jalan kami. Sekarang kami sudah senang,” ucap Faondanasokhi Ndruru.
“Kami para petani bahagia dan senang, karena ada bantuan dari bapak pangdam. Kami merasa senang,” tambah Sokhiato Waruwu.