Implementasi MBG di Daerah Tertinggal Siap Dipercepat Sesuai Instruksi Prabowo

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko
Sumber :
  • Istimewa

Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Photo :
  • Antara FOTO

Lebih lanjut, dia menuturkan untuk daerah 3T, BP Taskin sudah memetakan 62 kabupaten/kota daerah tertinggal dan 11 kabupaten/kota yang memenuhi seluruh kriteria wilayah 3T. Total estimasi yakni 392.000 siswa yang akan dilayani melalui 41 unit SPPG di 5 provinsi Indonesia bagian timur.

Pun, sistem alokasi BP Taskin juga menerapkan prinsip minimal 1 titik SPPG per kabupaten/kota yang memenuhi kriteria. Kata Budiman, dengan distribusi tambahan berdasarkan proporsi jumlah siswa. Ia menuturkan formula itu mencakup buffer cadangan 20% untuk mengantisipasi kebutuhan lapangan yang dinamis.

"Nusa Tenggara Timur menjadi prioritas tertinggi dengan 4 kabupaten target melayani 241.263 siswa, diikuti Maluku dengan 3 kabupaten untuk 63.988 siswa, serta Papua dan sekitarnya dengan 4 kabupaten melayani 50.050 siswa," tutur Budiman.

Kemudian, BP Taskin juga siap mengirimkan tim khusus ke Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada 20 Agustus 2025. Langkah itu untuk mempersiapkan implementasi 6 titik SPPG di 2 kecamatan terpencil. Misi ke Toraja Utara juga sebagai pilot project untuk menguji efektivitas metodologi di lapangan sebelum replikasi nasional.

"Toraja Utara dipilih karena karakteristiknya sebagai daerah dengan tantangan geografis dan aksesibilitas yang tinggi. Pengalaman di sana akan menjadi pembelajaran berharga untuk penyempurnaan strategi implementasi di seluruh Indonesia," jelas Budiman.

Budiman menuturkan BP Taskin juga akan mengintegrasikan program MBG dengan strategi pengentasan kemiskinan nasional yang lebih luas. Upaya itu dengan menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui intervensi gizi pada usia sekolah.