Tingkatkan Literasi Bangsa, Ibas Sampaikan Sejumlah Pesan Melalui Pantun

Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Audiensi membahas masa depan Rumah Pintar Nasional di Gedung MPR RI berlangsung penuh hangat. Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), membuat suasana cair lewat rangkaian pantun yang sarat makna cinta, ilmu, dan harapan.

Audiensi bertajuk “Bersinergi Mencerdaskan Negeri: Membangun Generasi Cerdas Bersama Rumah Pintar Nasional” ini menghadirkan para pengurus dan pembina gerakan yang diinisiasi mendiang Ani Yudhoyono sejak 2005.

“Selamat datang di Rumah Kebangsaan MPR RI, Pengawal konstitusi, penjaga kedaulatan rakyat,” sapa Ibas membuka pertemuan.

Ia lalu melanjutkan dengan pantun pembuka:

“Langit tak selalu berwarna cerah, Namun langkah tak boleh menyerah.

Syukur dan terima kasih kami ucapkan, Semoga bernilai pahala dan berkah.”

Pantun itu disampaikan langsung di hadapan Ketua P2RPN, Okke Hatta Rajasa, yang juga ibu mertuanya. Suasana audiensi pun berubah menjadi akrab dan penuh tawa.

Ibas mengaku gaya bertuturnya terinspirasi dari budaya Sumatra, tanah asal istrinya, Aliya Rajasa. “Memang saya harus belajar juga. Istri saya dari Sumatra, jadi harus bisa berpantun juga,” ujarnya sambil tersenyum.

Pantun-pantun lain yang ia bawakan mengandung pesan literasi, kepedulian, hingga semangat kebangsaan. Salah satunya berbunyi:

“Pulang ke rumah bawa ikan, Ikan segar di meja makan.

Inilah sahabat Demokrat, Anggota DPR yang penuh kepedulian.”

Tak hanya itu, Ibas juga menyelipkan memori pribadinya bersama Aliya saat mendampingi program Mobil Pintar.

“Mobil pintar berhenti di hadapan, Anak-anak riang sambut senyuman. Ibas Aliya bertemu di lapangan, Membawa cinta, ilmu, dan harapan.”

Momen ini kembali menghadirkan kenangan tentang semangat pendidikan non-formal yang pernah digaungkan oleh Ani Yudhoyono.

Selain itu, sejumlah pantun edukatif turut dilantunkan Ibas. “Buku bukan cuma untuk dibaca, tapi jendela menuju masa depan,” ujarnya lewat salah satu bait.

Dalam kesempatan itu, Ketua P2RPN Okke Hatta Rajasa memaparkan tantangan pengelola Rumah Pintar, mulai dari kebutuhan operasional hingga menjaga keberlanjutan program. Hadir pula pengurus utama P2RPN seperti Murniati Widodo, Carolina Kaluku, dan Deden Ariffan.

Audiensi kemudian ditutup dengan pantun apresiasi dari Ibas:

“Air mengalir sampai ke muara, Membawa sejuk di setiap waktu.

Langkah berakhir di ujung rasa, Sukses selalu untuk hari kita semua.”

Pantun yang awalnya dianggap sekadar pelengkap justru menjadi medium penyampai pesan paling efektif. Di tengah ruang konstitusi, pantun itu menyulam memori, harapan, dan semangat bersama untuk masa depan pendidikan bangsa.