World Cleanup Day 2025 di Jakarta: Ribuan Relawan Buktikan Aksi Nyata Lawan Sampah
- Istimewa
{{ photo_id=1631 }}
Andy menyampaikan pada dasarnya semangat bersih-bersih sudah jadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan kegiatan seperti kerja bakti di RT hingga obrolan sore ibu-ibu komplek sambil membersihkan halaman rumahnya.
"Itu semua menunjukkan kalau gotong royong memang sudah mendarah daging di Indonesia. Jadi, kalau ditanya dari mana harus mulai, jawabannya sederhana: mulai dari dirimu sendiri," tutur Andy.
Sementara, pembicara lain di talkshow, Wahid dari Sekolah Adiwiyata menekankan penting dari sisi edukasi agar anak-anak terbiasa memilah sampah sejak dini. Bagi dia, cara edukasi itu penting agar mereka tumbuh jadi generasi yang lebih peduli dan mampu mengurangi sampah dari sumbernya.
"Saat ini ada 500.000 sekolah namun yang sudah menjalani program sekolah adiwiyata saat ini masih di 22.000 sekolah," jelas Wahid
Lalu, Carolus Bregas Pranoto, dari Katadata Green memaparkan bahwa pihaknya saat ini menggunakan tagline ‘sustainability Hub’. Ia mengatakan tagline itu diterapkan karena pada dasarnya isu lingkungan adalah persoalan kompleks dan perlu keterlibatan pemerintah, komunitas, dan perusahaan.
"Sedangkan, peran media di sini sebagai amplifikasi masing-masing dari sektor tersebut,” ujar Carolus.