Malaysia Tuding Indonesia di Balik Sanksi FIFA, KOI: Aneh, Jangan Sampai Terprovokasi

Timnas Malaysia.
Sumber :
  • Instagram FA Malaysia

VIVA Jakarta - Sepak bola Malaysia saat ini tengah jadi sorotan dunia termasuk publik Tanah Air karena pemalsuan dokumen pemain naturalisasi. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi timnas Negeri Jiran itu dapat sanksi berat dari FIFA.

Otoritas Malaysia yang menyikapi sanksi FIFA itu malah menyeret Indonesia. Bahkan, terkesan pejabat Malaysia menuding Indonesia ikut berperan dalam sanksi dari FIFA.

Terkait itu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui ketua umumnya, Raja Sapta Oktohari menegaskan bahwa isu Indonesia berada di balik keputusan FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM tidak berdasar. Dia meminta agar publik tak mudah terprovokasi.

Menurut Okto, isu tuduhan itu hanya akan merusak hubungan baik yang selama ini terjalin antara Indonesia dan Malaysia di dunia olahraga.

“Sudah jangan aneh-aneh, hubungan kita (Indonesia-Malaysia) selama ini baik. Jangan dirusak oleh oknum yang tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai terprovokasi,” kata Okto dalam keterangan di Jakarta dikutip pada Selasa, 30 September 2025.

Okto bilang Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun yang kerap bersaing maupun bekerja sama dalam ajang olahraga multinasional. Persaingan itu mulai dari SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.

Timnas Malaysia.

Photo :
  • Instagram FA Malaysia

Selain itu, kata dia, kerja sama dua negara juga terjalin di luar lapangan. Hal itu seperti pertukaran pengalaman kepelatihan dan program pembinaan atlet muda, sehingga semangat persaudaraan harus tetap dijaga.

“Kami percaya FIFA memiliki mekanisme dan regulasi yang jelas dalam mengambil keputusan. Tidak mungkin ada sanksi dijatuhkan karena intervensi negara lain. Jadi, jangan sampai ada pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta,” jelas Okto.

Bagi dia, isu yang muncul itu hanya sebagai provokasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Dia mengingatkan olahraga seharusnya jadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. 

"Kita harus menjaga sportivitas, fair play, dan solidaritas, khususnya dengan Malaysia sebagai saudara serumpun,” ujar Okto.

FIFA sebelumnya menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia berupa larangan bermain 12 bulan. Selain itu, ada denda 2.000 franc Swiss (sekitar Rp41,8 juta) per pemain.

Selain itu, FAM juga diganjar denda 350 ribu franc Swiss (sekitar Rp7,3 miliar) imbas pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.

Tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang terkena sanksi FIFA adalah Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. (Ant)