Kepala Perpusnas Tegaskan Redefinisi Perpustakaan dan Pustakawan di Era AI di Kongres IPI

Kongres XVI Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)
Sumber :
  • Dok. Perpusnas

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri, menekankan pentingnya momentum ini bagi masa depan profesi pustakawan.

“AI adalah pedang bermata dua. Di satu sisi AI menawarkan peluang besar berupa akses informasi yang cepat dan cerdas, layanan personalisasi dan efisiensi, di sisi lain kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan yang muncul seperti tantangan kompetensi, tantangan etika, tanggung jawab dan tantangan relevansi profesi,” ujarnya.

Sementara Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyampaikan kebanggaannya karena Batam dipercaya menjadi tuan rumah. Ia mengaitkan penyelenggaraan ini dengan sejarah panjang literasi di tanah Melayu.

“Provinsi ini memiliki nilai historis tinggi dalam perkembangan literasi bangsa, termasuk peran Raja Ali Haji dalam mengembangkan dan membakukan Bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia. Momentum ini sangat tepat untuk memperkuat peran pustakawan dalam pembangunan manusia di era digital,” katanya.

Selain sidang pleno, acara juga diisi Seminar Ilmiah Nasional bertema “Pustakawan di Era Kecerdasan Buatan: Peluang dan Tantangan” dengan narasumber nasional dan internasional, serta pameran perpustakaan, teknologi informasi, dan produk lokal yang terbuka untuk masyarakat.

Kongres ini diharapkan menjadi tonggak penting penguatan profesi pustakawan Indonesia, agar tetap relevan dan berdaya di era digital dan AI, sekaligus berperan vital dalam gerakan literasi nasional.