Sindir IKN jadi Ibu Kota Keraguan, Didi Demokrat: Jangan-jangan jadi Monumen Beton Mahal di Tengah Hutan
- Istimewa/Dok. Didi Irawadi
VIVA Jakarta - Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengkritisi perihal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. Dia menyindir IKN yang dulu dijual sebagai symbol kemajuan.
Menurut Didi, tak hanya simbol kemajuan, tapi juga IKN dipromosikan sebagai kota hijau, smart city, masa depan Indonesia. Bagi dia, kondisi IKN yang merupakan warisan Presiden ke-7 RI Jokowi jadi renungan 80 tahun RI merdeka.
"Tapi sekarang? Presiden saja memilih tidak merayakan 17 Agustus di sana. Pertanyaannya sederhana saja. Kalau presidennya saja enggan, bagaimana rakyat dan investor mau percaya?" kata Didi dalam tulisanya yang dibagikan ke awak media, Minggu, 17 Agustus 2025.
Menurut dia, IKN perlahan berubah dari ibu kota harapan jadi ibu kota keraguan. Ia menyindir IKN dari 'kota masa depan' menjadi proyek masa lalu yang dipaksa hidup.
"Jangan-jangan nanti jadi monumen beton mahal di tengah hutan, lengkap dengan plang: Selamat Datang di Kota Mati Nusantara," jelas Didi.
Politikus Partai Demokrat Didi Irawadi (kanan).
- Instagram Didi Irawadi
Pun, ia menyinggung soal dugaan hutan di Kalimantan Timur yang di korbankan demi beton IKN. Didi menyoroti soal air bersih terancam hingga ekosistem juga terancam.