Mengharukan! Doa Bersama dan Salat Gaib di Tasikmalaya untuk Driver Ojol Affan Kurniawan

Bersama dan Salat Gaib di Tasikmalaya untuk kebaikan Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

​VIVA Jakarta - Doa Bersama dan salat gaib digelar di Tasikmalaya, Jawa Barat yang diikuti para ulama, santri, hingga komunitas ojek online atau ojol. Acara ini untuk mendoakan bangsa Indonesia yang saat ini tengah berduka imbas marah demo yang berakhir rusuh di sejumlah daerah.

Bertempat di Polres Tasikmalaya, acara doa Bersama dan salat gaib ini dinisiasi Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah. Hadir pula Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi.

Khodimul Majelis Dzikir dan Sholawat Pesantren Cipasung KH Deni Ramdani Sagara menyampaikan dengan doa bersama menyatukan tekad untuk membasuh luka-luka bangsa dengan air mata keikhlasan.  Dijelaskan dia, acara ini juga sebagai respons terhadap gejolak belakangan.

​Suasana semakin mengharu saat salat gaib dilaksanakan untuk almarhum Affan Kurniawan, driver ojol yang meninggal dunia secara tragis saat demo ricuh di Jakarta pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Salat gaib dipimpin oleh KH Atam Rustam, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya.

"​Qulhu dan shalawat, tali yang mengikat kembali persaudaraan bangsa Indonesia saat ini sedang terluka, sakit dan terkoyak," kata KH Deni Ramdani, dalam keterangannya, dikutip pada Senin, 1 September 2025.

Bersama dan Salat Gaib di Tasikmalaya untuk kebaikan Indonesia.

Photo :
  • Istimewa

Dia menuturkan dengan gerakan 'Tasikmalaya Ngaos Qulhu dan Sholawat Untuk Kesejukan Bangsa dan Negara Indonesia' bukan hanya ritual. Tapi, kata dia, gerakan ikrar tulus untuk merajut kembali benang-benang persaudaraan yang nyaris putus.

"Kita sering kali melihat perbedaan sebagai jurang pemisah, padahal ia adalah mozaik yang membuat Indonesia indah," tutur KH Deni.

Pun, KH Deni juga mengajak semua kembali pada kitab suci Alquran dalam surat Al-Ikhlas yang mengajarkan keikhlasan sejati. Dia punya pesan kepada para pemimpin. Menurut dia, para pemimpin mesti lapang untuk menerima setiap nasihat, koreksi, dan bahkan caci maki. 

"Ini adalah pengingat bahwa kritik, sekalipun pedas, adalah cambuk yang mengantar kita pada kemajuan. Di dalamnya tersembunyi harapan tulus dari rakyat yang ingin melihat negerinya bangkit," jelas KH Deni.

Dia menuturkan pesan itu berlaku untuk semua. Ia bilang saat semuanya mengikhlaskan hati untuk saling mendengarkan, gotong royong akan hadir dengan sendirinya. 

"Kebaikan itu hadir saat kita saling mengulurkan tangan, saat kita bahu-membahu menata masa depan," ujar KH Deni.

Menurut dia, gotong royong bukanlah slogan kosong, melainkan tindakan nyata yang lahir dari keikhlasan untuk melihat Indonesia menjadi lebih baik. Sebab, keindahan Indonesia terletak pada harmoni yang tercipta dari perbedaan, bukan keseragaman yang dipaksakan.

​"Jangan biarkan perbedaan keyakinan, suku, atau pandangan politik merusak harmoni yang telah dibangun para pendahulu kita," kata KH Deni. 

"Jadikanlah perbedaan itu sebagai melodi yang memperkaya, sebuah harmoni yang menyejukkanm," lanjutnya.