PDC Resmikan Rumah Produksi Tempe Dukung Kemandirian Pesantren
- Dok. PDC
Target program ini pesantren adalah agar bisa meningkatkan pendapatan dari produksi tempe, yang kini diproduksi dengan peralatan yang lebih baik dan metode yang lebih higienis. Target lainnya, pesantren bisa memberdayakan santri dan masyarakat sekitar di rumah produksi tempe.
Di tempat yang sama, H. Riko Atang Hasbudi, mewakili pemerintah kabupaten Indramayu, mengucapkan terima kasih pada PDC atas program TJSL kepada Ponpes Tarbiyatul Ath’fal.
“Ini membangun kebersamaan mewujudkan pesantren dinamis yang berorientasi ekonomi kerakyatan dalam jalur keagamaan, yang selama ini tidak semuanya bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah,” ucapnya.
Senada dengan Kabag Kesra, pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Ath’fal, KH. Amin Royani mengucapkan terima kasih pada PDC atas program tempesantren yang dilaksanakan. Pengasuh ponpes itu menerangkan bahwa ia telah merintis dan mengelola pembuatan tempe sejak sembilan tahun yang lalu. Produksi tempe dijalani pesantren untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat mengandalkan pihak lain.
“Alhamdullilah, produksi tempe masih terus berjalan baik, ditambah lagi sekarang mendapatkan dukungan,” urainya.
Selain pembangunan rumah produksi tempet, PDC juga memberikan berbagai sarana dan prasarana produksi tempe, seperti bak perendam kacang kedelai, panci pengukus, mesin mixer, mesin spiner untuk mengeringkan kedelai, hingga plastik kemasan serta pembuatan sertifikasi halal.
Sesuai pelatihan yang telah dilaksanakan, produksi tempe Pondok Pesantren Tarbiyatul Ath’fal dipastikan telah memenuhi persyaratan dan lolos quality control (QC) serta tersertifikat halal. Program Tempesantren sejalan dengan pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya SDGs poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan poin 10 tentang berkurangnya kesenjangan.