Mahasiswa Harus Terus Berjuang Kawal Tuntutan Rakyat, Jangan Terseret Arus Provokasi!
- Istimewa
VIVA Jakarta - Insiden demo rusuh di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya jadi sorotan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI). Doa bersama pun digelar ratusan mahasiswa Hindu se-Jabodetabek menyikapi dinamika dan situasi nasional.
Kegiatan doa Bersama yang diinisiasi KMHDI itu digelar di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin kemarin. Doa kebangsaan dipimpin langsung oleh Jero Mangku Gede Pura Aditya Jaya.
Jero Mangku Gede menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah berbagai tantangan.
“Jangan terprovokasi dengan pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa. Kita harus selalu mengedepankan dialog dan memperkuat persaudaraan,” kata Jero dikutip pada Selasa, 2 September 2025.
Pun, ia kembali mengingatkan kembali filosofi Hindu Vasudhaiva Kutumbakam atau Basudewa Kutumbakam yang berarti seluruh umat manusia adalah satu keluarga.
Menurut dia, prinsip itu relevan untuk terus dijadikan pedoman dalam memperkuat rasa kebersamaan.
Sementara, Ketua Umum PP KMHDI, Wayan Darmawan, menjelas doa kebangsaan ini bukan sekadar ritual. Namun, melainkan jadi momentum konsolidasi mahasiswa Hindu untuk tetap berada di barisan perjuangan rakyat.
“Kami mengajak seluruh mahasiswa Hindu untuk terus berjuang mengawal tuntutan rakyat. Jangan sampai terpecah belah dan jangan terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa,” jelas Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan juga mengatakan pentingnya perkuat persatuan di tengah situasi politik dan sosial yang dinamis. Menurut dia, mahasiswa Hindu mesti menjadi motor persaudaraan.
Dia mengingatkan agar kalangan mahasiswa jangan terseret arus provokasi yang dapat merusak persatuan bangsa.
“Jangan sampai kita terbawa arus hoaks. Mari kita pastikan gerakan mahasiswa Hindu tetap damai dan tidak anarkis. Jangan merusak fasilitas publik,” ujar Darmawan.
Kemudian, Ketua PD KMHDI Jakarta, Marcelinus, mengingatkan mahasiswa Hindu di Ibu Kota mesti bijak dalam menerima informasi. Ia bilang berita bohong dan hoaks kerap dijadikan alat untuk memprovokasi massa.
Marcelinus menambahkan, mahasiswa Hindu di Jakarta juga mesti memberi contoh baik dalam menyampaikan aspirasi. Dia menekankan gerakan intelektual tidak boleh lepas dari nilai moral dan kearifan lokal Hindu yang selalu mengedepankan dharma.