Bangun Demokrasi Sehat, Tokoh Publik Harus Jadi Penyejuk Bukan Pemicu Provokasi
- Istimewa
VIVA Jakarta - Insiden demo yang berujung ricuh hingga anarkis terjadi beberapa hari lalu berdampak terhadap kondisi negara dan masyarakat jadi tidak stabil. Namun, instruksi Presiden RI Prabowo Subianto terhadap jajaran terkait perlahan bisa meredam situasi.
"Sebuah tindakan perintah Presiden ini menjadi tindakan stabilisasi keamanan secara cepat dan akurat," kata Koordinator Eksekutif JAKI Kemanusiaan Inisiatif Yudi Syamhudi Suyuti, kepada wartawan, dikutip pada Kamis, 4 September 2025.
Yudi meyampaikan belajar dari insiden rusuh itu, semua pihak mesti bisa mereflekasikan diri. Ia menaruh harapan dengan ke depan adanya imbauan ajakan dari tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh bisa mendinginkan situasi.
Menurut dia, upaya itu dengan bisa menggiring masyarakat untuk menyalurkan aspirasi ke saluran yang tepat melalui cara-cara bermartabat dan bijaksana.
"Bukan malah membuat provokasi yang mendorong amuk massa atau mengajak masyarakat menyerang Presiden. Hal-hal stabilitas juga begitu penting dalam membangun demokrasi nasional, baik demokrasi politik, demokrasi sosial dan demokrasi ekonomi sesuai tradisi ke Indonesiaan," jelas Yudi.
Ilustrasi Kericuhan Demo
- VIVA Jakarta/Edwin Firdaus
Dia bilang hal itu penting karena tokoh yang berpengaruh memiliki kedekatan dengan masyarakat.
"Ini yang menurut kami justru disosialisasi ke masyarakat oleh tokoh-tokoh yang memiliki kedekatan emosional dengan entitas dan masyarakatnya," tuturnya.
Bagi Yudi, langkah itu termasuk membangun supremasi keadilan dan ide-ide apa pun untuk memperbaiki bangsa dan negara. Meskipun penyampaiannya disampaikan secara kritis.
Pun, ia menyinggung Perintah Presiden Prabowo terhadap perlindungan praktik demokrasi bahwa agar jajaran pemerintahnya termasuk aparatnya konsisten menjalankan konstitusi dan Undang-undang.
"Baik undang-undang di tingkat nasional dan internasional terkait kebebasan dan kemerdekaan berpendapat, berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat," jelas Yudi.
Lebih lanjut, dia mendukung langkah-langkah Presiden, pimpinan DPR dan masyarakat untuk terus berinteraksi satu sama lain dalam membangun demokrasi partisipatif. Dia mengingatkan penting membangun demokrasi aspiratif tanpa provokasi dan mengarah ke ajakan-ajakan amuk massa.
"Karena dampak yang terjadi dengan adanya amuk massa dan kerusuhan sertan penjarahan-penjarahan justru mengakibatkan kerugian besar dan jauh dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan. Rakyat miskin yang terkena dampaknya," tutur Yudi.