Respons BPJS Kesehatan soal Balita Meninggal Akibat Cacingan di Sukabumi
- Istimewa
VIVA Jakarta – BPJS Kesehatan menyampaikan duka cita atas meninggalnya seorang balita di Sukabumi. BPJS juga menyebutkan pentingnya Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk pendaftaran JKN agar dapat segera bisa mengakses layanan kesehatan.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menyampaikan respons atas kabar di media massa mengenai seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal karena cacingan. Kejadian tersebut juga disorot oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Ia mengatakan, NIK merupakan salah satu syarat dalam proses pendaftaran sebagai peserta JKN.
"Sebab, NIK merupakan identitas yang melekat ke setiap penduduk Indonesia dari awal lahir sampai tutup usia. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengurus dan memiliki NIK," ujar Rizzky.
Bagi warga kurang mampu, lanjutnya, dapat diusulkan untuk didaftarkan sebagai peserta yang ditanggung pemerintah, baik oleh pemerintah pusat (PBI), maupun oleh pemerintah daerah (PBPU Pemda), sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk memastikan status kepesertaan JKN-nya aktif, supaya tidak mengalami kendala saat mengakses layanan kesehatan," ujarnya.
Di media massa, dikabarkan bahwa seorang balita bernama Raya dibawa ke RSUD Syamsudin, Sukabumi, pada 13 Juli 2025, karena menderita cacingan. Saat dalam penanganan, tiba-tiba keluar cacing dari hidung balita tersebut.