Tokoh Politik jadi Komisaris di BUMD Jakarta, Begini Alasan Pramono

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo
Sumber :
  • Antara

Jakarta – Sejumlah tokoh politik, diangkat menjadi komisaris di beberapa Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD DKI Jakarta. Terhadap keputusan itu, Gubernur Pramono Anung memberi alasan.

Pedagang Pasar Hewan Barito Enggan Direlokasi, Pramono Sebut Taman Bendera Pusaka Tetap Dibangun

 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengatakan bahwa pengangkatan seseorang untuk menjadi komisaris di BUMD, harus yang punya kredibilitas.

Tantangan Pengelolaan BUMD Makin Kompleks, Peningkatan Kapasitas SDM Tak Bisa Ditawar Lagi

 

“Saya di dalam mengangkat siapapun untuk menjadi komisaris, salah satu pendekatan pertama tentunya saya harus mengenal yang bersangkutan, yang kedua adalah kredibilitas,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa 5 Agustus 2025.

Soal Perekrutan 1.000 Personel Damkar, Pramono Jamin Tak Ada Pungli

 

Begitu pula dengan keputusan penunjukan Prasetyo Edi Marsudi sebagai Ketua Dewan Pengawa PAM Jaya. Prasetyo adalah Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2024 dan juga politis PDIP.

 

Baca juga: Eks Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi jadi Ketua Dewan Pengawas PAM Jaya

 

Dia menilai Prasetyo memiliki pengalaman dan kapasitas yang mumpuni seputar penyediaan air bersih di Jakarta.

 

"Jadi hampir semua yang saya angkat adalah orang-orang, walaupun tentunya saya harus mengenal yang bersangkutan, adalah orang-orang yang memang mempunyai kapasitas untuk itu," jelas Pramono.

 

Sebelumnya, sejumlah nama ditunjuk sebagai jajaran komisaris berdasarkan keputusan Para Pemegang Saham (KPPS).

 

Baca juga: Mantan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Ditunjuk jadi Komisaris Jakpro

Salah satunya adalah mantan juru bicara Anies Baswedan Sahrin Hamid yang kini menjabat sebagai komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Selain Sahrin, Kepala Badan Pendapatan Daerah Lusiana Herawati juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama Jakpro.