Udara Jakarta Tidak Sehat, Duduki Posisi Kedua Terburuk di Dunia

Polusi udara Jakarta
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Jakarta kembali diselimuti polusi. Pada Senin (25/8) pagi, kualitas udara di Ibu Kota tercatat tidak sehat dan menempati posisi kedua terburuk di dunia menurut data IQAir.

Di Malaysia, Pramono Paparkan Strategi Jakarta Masuk Daftar 20 Kota Global Teratas

Berdasarkan pemantauan situs IQAir pukul 05.59 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta berada di angka 172 dengan polusi PM2.5 dan konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik. Angka ini masuk kategori tidak sehat, khususnya bagi kelompok sensitif.

Kondisi tersebut dapat berdampak pada manusia maupun hewan yang rentan, bahkan berisiko menimbulkan kerusakan pada tumbuhan serta menurunkan nilai estetika lingkungan.

Uji Emisi Kendaraan Berat Mulai Berdampak, Kualitas Udara Jakarta Membaik

Situs IQAir juga memberikan rekomendasi. Masyarakat diminta membatasi aktivitas luar ruangan, menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah, serta menutup jendela untuk mencegah udara kotor masuk ke dalam ruangan.

Sebagai perbandingan, kategori kualitas udara terbagi menjadi lima level. Pertama, baik (0–50) yang tidak berdampak bagi kesehatan maupun lingkungan. Kedua, sedang (51–100) yang relatif aman bagi manusia namun berpengaruh pada tumbuhan sensitif dan estetika. Ketiga, tidak sehat (101–199) yang mulai membahayakan kelompok rentan. Keempat, sangat tidak sehat (200–299) yang dapat memengaruhi kesehatan sejumlah segmen populasi. Terakhir, kategori berbahaya (300–500) yang mengancam kesehatan serius bagi masyarakat luas.

Ngeri! Detik-Detik Agen Bank di Jambi Diserang Perampok Bersenjata Tajam

Dalam daftar global, Jakarta berada di bawah Kinshasa (Kongo) yang menduduki peringkat pertama dengan AQI 181. Setelah Jakarta, posisi ketiga ditempati Dubai (Uni Emirat Arab) dengan angka 134, disusul Kampala (Uganda) di 133, serta Kairo (Mesir) di 129.

Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi. Sistem ini didukung oleh 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Halaman Selanjutnya
img_title