Simak! Begini Strategi LPKR Kurangi Emisi dan Polusi di Seluruh Lini Bisnis
- Dok. Lippo
Digitalisasi menjadi motor penggerak efisiensi. Unit bisnis LPKR mulai menggunakan dasbor otomatis untuk memantau konsumsi energi dan air harian. Dengan sistem ini, perusahaan dapat mendeteksi anomali lebih cepat dan menyusun strategi penghematan yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, LPKR juga tengah menguji Building Management System (BMS) digital dan solusi pendingin berbasis AI di sejumlah aset. Perusahaan bahkan telah mengadopsi sistem manajemen data ESG secara grup untuk menyederhanakan pelaporan sekaligus memastikan progres menuju target keberlanjutan.
Dalam mendukung transisi energi bersih, LPKR memperluas penggunaan tenaga surya serta membangun stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charging) di berbagai kawasan properti. Langkah ini sejalan dengan Program Percepatan Kendaraan Listrik Nasional.
Tidak hanya fokus pada energi, LPKR juga aktif menciptakan ruang hijau. Hingga kini, lebih dari 160.000 pohon telah ditanam untuk mengurangi panas perkotaan, meningkatkan kualitas udara, sekaligus menyerap karbon. Pada 2024, tambahan 478 pohon ditanam di Lippo Village/Park Serpong dan 1.114 pohon di San Diego Hills.
Selain itu, melalui Town Management Development (TMD), perusahaan menggelontorkan dana Rp17,5 miliar untuk revitalisasi taman dan ruang terbuka hijau. Kampanye edukatif juga digalakkan agar masyarakat terlibat aktif, termasuk mencegah pembakaran sampah rumah tangga yang dapat memperburuk polusi udara.
Dengan rangkaian inisiatif tersebut, LPKR menegaskan posisinya sebagai pelaku usaha yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkomitmen menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.