Belanja Konsumtif Membengkak, Anggaran Layanan Dasar Menurun: Catatan Evaluasi APBD Kalbar 2025

Ditjen Keuda Kemendagri
Sumber :
  • Istimewa

"Belanja konsumtif, seperti makan minum dan kegiatan Forkopimda, bahkan mengalami kenaikan signifikan," lanjut keterangan Ditjen Keuda.

Sassuolo Bungkam Lazio, Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Berkilau Buktikan Kualitas di Serie A

Menurut Ditjen Keuda, untuk belanja modal dan infrastruktur di Kalbar juga realisasinya belum optimal. Selain itu, persoalan lahan proyek juga harus dipastikan clear and clean agar tak menimbulkan sengketa di kemudian hari.

Pun, dari sisi pengawasan, anggaran bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) juga dianggap masih rendah. Padahal, fungsi pengawasan penting untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran. 

Pelican Crossing Stasiun Cikini Diuji Coba Hari Ini, Pramono Minta Masyarakat Patuhi Peraturan

Selain itu, Ditjen Keuda juga mengingatkan agar penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) benar-benar berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Lebih lanjut, terkait program prioritas nasional, tagging anggaran untuk penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem juga dinilai masih terlalu umum. Namun, belanja penunjang justru lebih besar dibanding belanja pokok yang menyentuh langsung ke masyarakat.

Eka Gumilar: Pilihan yang Tepat Bila Presiden Prabowo Tunjuk Komjen Syahardiantono jadi Kapolri

Kemudian, Ditjen Keuda juga minta Pemda Kalbar memperkuat urusan pemerintahan umum. Upaya itu salah satunya melalui rapat Forkopimda secara rutin untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan di daerah.

Sementara, merujuk hasil pengawasan, tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran baru menembus sekitar 62 persen. Meski tren pendapatan meningkat, target yang ditetapkan belum berbasis analisis potensi yang ada.

Halaman Selanjutnya
img_title