Pengamat: Sinergi Polri-TNI Jadi Pilar Asta Cita, Menopang Stabilitas dan Ketahanan Pangan

R Haidar Alwi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA, Jakarta – Refleksi peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia tak hanya soal kemeriahan seremonial, melainkan juga tentang kekuatan bangsa menjaga persatuan. Pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, menegaskan bahwa soliditas aparat negara adalah kunci utama.

92 Persen Beras Dikuasai Swasta, Haidar Alwi Desak Regulasi Baru Atasi Ancaman Mafia Pangan

“Kekuatan sebuah bangsa tidak ditentukan oleh meriahnya perayaan kemerdekaan, melainkan oleh seberapa kuat aparatnya bersatu menjaga persatuan dan kesejahteraan rakyat,” ujar Haidar Alwi, Selasa, 19 Agustus 2025

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berbicara dengan awak media

Photo :
  • ANTARA/HO-Divisi Humas Polri
HUT ke-80 RI, 9.035 Personel Gabungan Siaga Amankan Jakarta

Menurutnya, sinergi Polri dan TNI menjadi energi moral yang menopang perjalanan Indonesia menuju cita-cita besar sebagai negara maju. Ia menilai kerja sama erat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat pengamanan perayaan kemerdekaan menjadi bukti nyata.

“Sejarah Indonesia menunjukkan, ketika aparat negara tidak kompak, rakyatlah yang menjadi korban. Karena itu, koordinasi TNI dan Polri harus ditempatkan sebagai prioritas utama untuk memastikan stabilitas nasional,” tegasnya.

Prabowo: Dengan Kondisi Geopolitik yang Makin Tak Menentu, RI Harus Punya Pertahanan Kuat

Lebih dari 10 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan di Istana Merdeka untuk mengawal jalannya perayaan. Mulai dari pasukan pengibar bendera, atraksi udara, hingga pengamanan lapangan berjalan lancar tanpa hambatan. Haidar menyebut itu sebagai potret profesionalisme aparat yang bersatu.

Ia juga menyoroti gaya kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit. “Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri terbaik sepanjang masa versi Haidar Alwi Institute,” ungkapnya.

Namun, stabilitas bangsa menurut Haidar tak hanya soal keamanan fisik. Ia menekankan pentingnya jaminan pangan sebagai fondasi stabilitas sosial. “Satgas Pangan adalah benteng rakyat. Mereka memastikan distribusi berjalan lancar, harga tetap terkendali, dan mafia pangan tidak punya ruang untuk bermain,” tutur Haidar.

Data Kementerian Pertanian mencatat kebutuhan beras nasional mencapai 33 juta ton per tahun, sementara Bulog hanya menguasai 7–8 persen pasar. Pada titik rawan inilah, kata Haidar, peran Satgas Pangan menjadi krusial agar masyarakat tetap terlindungi.

Ia mengaitkan kiprah Satgas Pangan dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo. Satgas hadir melindungi petani agar hasil panen terserap, pelaku usaha agar distribusi tertata, sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

“Polri harus juga menjadi pengawal perut rakyat. Stabilitas pangan adalah bagian dari stabilitas sosial, dan stabilitas sosial adalah fondasi stabilitas politik,” tambahnya.

Haidar bahkan menyebut Satgas Pangan bisa menjadi embrio sistem nasional pengamanan ekonomi rakyat. Menurutnya, tugas Polri kini tak hanya menjaga kamtibmas, tapi juga memastikan meja makan rakyat kecil tidak kosong.

Selain itu, Haidar mengapresiasi langkah konkret Polri lewat Desk Ketenagakerjaan yang sudah menyalurkan lebih dari 700 korban PHK ke dunia kerja sejak Januari 2025, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menjangkau hampir 90 ribu penerima per hari melalui 27 SPPG.

“Langkah ini revolusioner. Keamanan tidak lagi berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Haidar pun menekankan pentingnya front bersama. “Sinergi Polri-TNI harus diperluas dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sipil dalam sebuah front bersama pangan dan keamanan. Jika pangan rakyat terjamin, pekerjaan tersedia, dan aparat bersatu, maka tidak ada kekuatan asing atau mafia dalam negeri yang mampu menggoyahkan Indonesia,” tandasnya.

“Dengan kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolri terbaik sepanjang masa versi Haidar Alwi Institute, Indonesia memiliki energi moral yang kuat untuk menatap masa depan,” pungkas Haidar Alwi.