Strategi Hilirisasi Migas: Indonesia Bidik Industri Petrokimia dan Pupuk

Indonesia Energy Summit
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jakarta - Hilirisari minyak dan gas bumi (migas) didorong jadi jalur masuk Indonesia ke industri petrokimia. Sektor migas dinilai strategis dan bisa diarahkan pada industri kimia.

Bahlil Ingin Lahirkan Banyak Konglomerat Baru di Daerah Lewat IUP Tambang

Demikian disampaikan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu di sela-sela acara Indonesia Energy Summit yang digelar oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan tema "Peningkatan Lifting Migas untuk Ketahanan Energi Nasional".

“Kami melihat migas ini strategis. Selain berbicara ketahanan energi, kita juga bicara penetrasi kita ke dalam industri petrokimia,” kata Todotua dikutip pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

MedcoEnergi Raih Perpanjangan Masa Produksi Lapangan Minyak Bualuang di Thailand

Todotua juga menyampaikan bahwa sebagian besar dari bahan petrokimia berasal dari migas. Menurut dia, tren industri yang memiliki keterkaitan dengan petrokimia adalah industri pupuk yang bahan baku utamanya dari amonia.

“Amonia kan dari gas, dan turunan-turunan produk metanol dan lain-lain,” jelas Todotua.

Pasokan Gas PGN Terbatas, Pelanggan Diminta Atur Pemakaian

Pun, dia menuturkan bahwa investasi yang datang ke dalam negeri haruslah untuk proyek-proyek strategis. Selain itu, berkontribusi kepada program hilirisasi dengan produk yang berdaya saing kompetitif.

“Inilah memang yang harus kami atur sama-sama, sehingga nanti dalam penetrasi ke industri hilirisasinya, produk-produk turunannya sudah bisa punya daya saing,” tutur Todotua.

Sementara, PII menyampaikan lifting migas masih jadi pilar utama dalam menjaga ketahanan energi nasional. Deputi Ketua Umum PII Prayitno menyatakan dukungan terhadap program Asta Cita Kemandirian Energi yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dia bilang forum ini juga menghadirkan regulator dan praktisi untuk mendorong industri hulu migas meningkatkan lifting minyak dan gas bumi. “Lifting migas merupakan bagian dari strategi menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Prayitno.

Dijelaskan dia, dalam Nota Keuangan RAPBN 2025 mencatat target lifting minyak sebesar 600 ribu barel per-hari. Lalu, gas bumi mencapai 1.005 juta barel per hari. Target itu diupayakan melalui optimalisasi produksi, peningkatan investasi serta pemanfaatan teknologi eksplorasi dan produksi yang lebih efisien.

“Lifting migas bukan hanya soal angka produksi, tetapi juga terkait bagaimana kita menjaga kemandirian dan ketahanan energi nasional agar perekonomian tetap tumbuh berkelanjutan,” ujar Prayitno.

Lebih lanjut, PII memandang peningkatan lifting migas perlu didorong melalui langkah strategis. Beberapa strategi tersebut antara lain optimalisasi lapangan existing dengan kegiatan workover, well service dan pengeboran sumur baru.

Kemudian, juga melalui percepatan proyek strategis hulu migas serta perluasan investasi dengan skema fiskal lebih kompetitif.

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital seperti AI, big data dan digital twin dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasi migas.