Menakar Peluang Persija Kelola JIS di Tengah Krisis dan Tantangan Modal
- Dok. Istimewa
Pelatih Ricky Nelson bahkan mengakuinya secara terbuka, sementara Ketua The Jakmania, Dicky Budi Ramadhan, mengkritik gaya belanja yang tak seimbang dengan kemampuan finansial klub.
Erzan menegaskan, pengelolaan stadion raksasa seperti JIS bukanlah hal sepele.
“Biaya operasionalnya bisa ratusan miliar rupiah per tahun. Kalau klub masih kesulitan membayar gaji tepat waktu, itu bisa jadi bumerang,” ujarnya.
Dukungan Pemprov Belum Jadi Solusi Jangka Panjang
Tahun ini, Gubernur DKI bahkan turun tangan membantu Persija dengan menghadirkan BUMD sebagai sponsor, di antaranya PAM Jaya, Bank Jakarta, MRT Jakarta, Transjakarta, termasuk Jakpro selaku pemilik aset JIS yang turut memberikan keringanan biaya sewa stadion dan memprioritaskan Persija untuk menggelar pertandingan kandang.
“Langkah ini untuk membantu menutup sebagian kebutuhan operasional, namun bantuan tersebut lebih bersifat penopang sementara, ujar Erzan
“Sebab, bergantung pada dukungan sponsor dari BUMD saja tentu bukan strategi berkelanjutan dan solusi jangka panjang bagi klub sebesar Persija, terlebih jika ditambah tanggung jawab mengelola aset sekelas JIS,” ujarnya