Harga Gabah Melonjak, Pedagang Beras Cipinang Rugi Puluhan Juta
- ANTARA/Aria Ananda
“Kalau panen tidak serentak, harga gampang dipermainkan. Pemerintah sebaiknya jangan hanya mengawasi pedagang, tapi juga mengatur agar panen lebih terjadwal,” kata Suyatno.
Menurutnya, harga beli beras premium dari daerah bisa mencapai Rp14.500 per kg. Setelah ditambah biaya transportasi dan operasional, harga jual bisa tembus Rp15.000 per kg.
“(Suplai beras) premium sih ada, tapi pedagang banyak simpan. Kalau nekat jual, bisa mahal atau malah jual rugi,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium di tingkat konsumen per 8 September tercatat Rp15.733 per kg, sedangkan beras medium Rp13.759 per kg.
Harga premium tersebut lebih tinggi dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) nasional dan zona 1 sebesar Rp14.900 per kg, serta HET zona 2 Rp15.400 per kg. Harga itu hanya sedikit lebih rendah dari HET zona 3 sebesar Rp15.800 per kg.
Perbedaan harga ini membuat posisi pedagang kian sulit. Mereka khawatir pembeli beralih ke beras medium dalam jangka panjang. Karena itu, pedagang mendesak pemerintah agar memberi perhatian serius pada rantai pasok, mulai dari produksi hingga distribusi, demi menstabilkan harga beras dan menekan kerugian di tingkat pedagang. (ANT)