Vape Dianggap Lebih Aman dari Rokok? Dokter Jelaskan Fakta Ilmiahnya
- Pixabay
VIVA Jakarta - Sebagian masyarakat belum mengetahui informasi bahaya yang disebabkan proses pembakaran saat merokok. Pembakaran yang terjadi saat merokok merupakan pemicu utama penyakit.
Dari kajian ilmiah, produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan bisa mengurangi risiko kesehatan akibat merokok. Sebab, vape tak melibatkan proses pembakaran.
Tapi, masih banyak yang belum memahami perbedaan mendasar dari pembakaran dan pemanasan. Hal itu yang menyebabkan masih enggan untuk beralih produk-produk alternatif tersebut.
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi pada Indraprastha Apollo Hospitals, dr. Vinny Kantroo, menjelaskan perbedaan antara produk tembakau alternatif dan rokok terletak pada proses penggunaannya.
“Merokok melibatkan pembakaran tembakau sehingga menghasilkan asap yang mengandung ribuan bahan kimia. Banyak dari bahan kimia ini toksik, dan puluhan diketahui menyebabkan kanker," kata dr. Vinny dikutip dari Hindustan Times, pada Selasa, 30 September 2025.
Imbauan dilarang merokok di transportasi umum. (Foto ilustrasi).
- Dok. VIVA.co.id
Dia menuturkan kebiasaan merokok dikaitkan dengan kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke. Selain itu, masalah pernapasan seperti bronkitis kronis dan emfisema.
Menurut dia, vape berbeda dengan rokok. Ia mengatakan vape menggunakan alat untuk memanaskan cairan (e-liquid) yang biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lain.
"Vape tidak membakar tembakau, sehingga menghasilkan lebih sedikit zat toksik dibandingkan rokok,” ujar dr. Vinny.
Ia bilang perbedaan antara rokok dan vape sangat krusial. Sebab, sistem pemanasan pada vape tak memproduksi zat-zat berbahaya seperti yang dihasilkan dari proses pembakaran tembakau di rokok.
"Perbedaan tersebut menjadikan vape sebagai alternatif yang berisiko lebih rendah bagi perokok yang ingin beralih dari kebiasaan merokok," jelas dr. Vinny.
Hal senada diutarakan pemerhati kesehatan masyarakat, dr. Tri Budhi Baskara. Dia menuturkan produk tembakau alternatif secara ilmiah memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok. Vape tak menghasilkan TAR dan karbon monoksida.
"Produk tembakau alternatif lebih rendah risiko dibanding rokok, tapi bukan tanpa risiko. Produk ini cocok sebagai strategi harm reduction bagi perokok yang ingin beralih. Namun, pilihan paling tepat adalah berhenti total dari nikotin," tutur dr. Tri Budhi.
Dijelaskan dr Tri Budhi, edukasi publik tentang harm reduction masih minim di Tanah Air. Kondisi itu kontras dengan informasi di publik yang sering tercampur fakta dan opini. Pun, karena itu banyak yang melihat produk tembakau alternatif sebagai ancaman baru. Bukan sebagai opsi beralih dari kebiasaan merokok.
"Kasus-kasus seperti 'popcorn lung' atau isu cairan berbahaya, kadang dibesar-besarkan, meskipun secara ilmiah banyak yang tidak relevan," jelas dr. Tri Budhi.
Lebih lanjut, dr. Tri Budhi menyarankan bagi perokok yang ingin beralih untuk memahami tujuan produk tembakau alternatif sebagai langkah pengurangan bahaya. Ia menyarankan untuk menggunakan produk resmi dan legal serta memperhatikan cara penggunaan yang aman.
"Target jangka panjang terbaik tetap bebas nikotin sepenuhnya, karena itu satu-satunya pilihan tanpa risiko," sebut dr. Tri Budhi.