Boikot Israel Kian Kencang, Dunia Seni Eropa Putus Hubungan dengan Zionis
- Instagram B. Netanyahu
VIVA Jakarta - Kecaman terhadap Israel yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di jalur Gaza terus meluas. Kali ini, suara lantang dari Eropa yang mengumumkan boikot budaya terhadap Israel sebagai bentuk protes.
Dikutip dari laporan Anadolu, aksi boikot ini disuarakan lebih dari 300 museum, organisasi seni, dan budaya di Belanda dan Belgia. Dalam deklarasinya, mereka menyatakan siap memutuskan hubungan dengan lembaga-lembaga Israel.
Deklarasi boikot Israel itu ditandatangani oleh 302 lembaga dan 878 seniman individu. Dalam pandangan kritisnya, mereka menyampaikan sektor budaya harus berperan dalam menyikapi Tindakan brutal Israel di Gaza.
Mereka mengaku tak bisa diam merespons Tindakan militer Israel di jalur Gaza.
"Sebagai anggota sektor budaya Belanda dan Belgia, kami menolak berdiam diri dalam menghadapi genosida terhadap rakyat Palestina," demikian keterangan deklatasi dalam pernyataannya dikutip dari Anadolu, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Mereka menyampaikan aksi boikot ditujukan kepada badan-badan negara Israel. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan zionis Israel dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Rakyat Palestina dipaksa mengungsi imbas invasi Israel.
- Akun X UNRWA.es
Langkah itu juga sebagai respons yang sudah lama disuarakan oleh para seniman dan rakyat sipil Palestina. Dengan deklarasi itu, lembaga-lembaga itu menyatakan secara tegas menentang praktik genosida hingga pendudukan.
Adapun aksi boikot mencakup lembaga-lembaga besar seperti Museum Bonnefanten di Maastricht, Museum Seni Rupa di Ghent, Festival Film Belanda, Holland Opera, dan Teater Kerajaan Flemish.
Deretan tokoh seniman Belanda dan Belgia ikut menandatangani deklarasi boikot budaya Israel. Mereka di antaranya pelukis Marlene Dumas, penulis Tom Lanoye, sejarawan David Van Reybrouck, dan penulis Ramsey Nasr.
Dalam deklarasinya, mereka juga mengecam tindakan Israel terhadap situs-situs keagamaan, sekolah, dan warisan budaya di Gaza. Serangan brutal Israel itu juga menyasar seniman, tenaga medis, hingga jurnalis sebagai korban.
Para seniman itu juga menyuarakan agar dunia memutuskan hubungan dengan Israel dari sector politik, olahraga, pendidikan hingga bisnis.
"Itulah sebabnya kami menyerukan kepada dunia olahraga, akademisi, bisnis, dan politik untuk juga memutuskan hubungan. Hanya bersama-sama kita dapat memaksa Israel untuk mematuhi hukum internasional," demikian pernyataan deklarasi itu.