Polri Percepat Program Makan Bergizi Gratis, Sasar 1,47 Juta Penerima Manfaat per Hari

Irwasum Polri Komjen Pol Prof. Dedi Prasetyo.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tancap gas mempercepat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Aksi nyata itu terlihat di Madiun, Jawa Timur, Jumat, 9 Agustus 2025. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Prof. Dedi Prasetyo memimpin peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo.

Acara dihadiri jajaran Forkopimda Kota Madiun, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala sekolah penerima manfaat, dan perwakilan instansi terkait. SPPG ini dibangun dengan anggaran Rp1,9 miliar hasil kerja sama Polri dengan PT Arya Motor Indonesia. Targetnya, rampung 45 hari dan mulai beroperasi Oktober 2025.

Unit SPPG Kanigoro akan melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima MBG di Madiun, dengan bahan baku dipasok dari pasar tradisional dan UMKM lokal.

Langkah di Madiun menjadi bagian dari percepatan pembangunan SPPG di seluruh Indonesia. Sebelumnya, 6 Agustus lalu di Malang, Polri meresmikan delapan SPPG sekaligus dan memulai pembangunan 205 unit baru secara serentak.

Data terbaru mencatat, hingga Agustus 2025 sudah ada 27 SPPG beroperasi, melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja. Ada pula 34 unit di tahap akhir persiapan, 155 unit dalam konstruksi, dan 205 unit baru yang mulai dibangun.

Jika seluruh 421 unit rampung, layanan akan menjangkau 1,47 juta orang per hari. Polri menargetkan 500 unit selesai akhir 2025, dan 1.000 unit pada 2026.

Dedi menegaskan, semua produksi makanan di SPPG Polri wajib melalui security food test oleh tim medis Polri. “Ini pembeda SPPG Polri. Uji keamanan wajib dilakukan untuk menjamin kualitas makanan bagi penerima manfaat,” ujarnya.

Tak hanya soal gizi, Polri juga menggandeng pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media melalui strategi kolaborasi penta helix. Harapannya, selain memutus rantai stunting, juga mampu menggerakkan ekonomi lokal.

Wali Kota Madiun Maidi pun menyambut positif. “SPPG memberi manfaat ganda, mulai dari pemenuhan gizi anak, ketahanan pangan, hingga kualitas lingkungan. Semua saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” katanya.