Qodari Nilai Gagasan Margono Kakeknya Prabowo Masih Relevan dalam Menjawab Tantangan Pembangunan
- Istimewa
VIVA Jakarta - Pakar politik Muhammad Qodari menilai pemikiran Margono Djojohadikusumo mengenai kedaulatan ekonomi nasional masih relevan untuk menjawab tantangan pembangunan Indonesia saat ini. Margono merupakan kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Penilaian Qodari itu disampaikan dalam acara bedah buku 'Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 46', yang diselenggarakan di Kompas Institute, Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.
“Pak Margono menunjukkan bahwa kedaulatan negara bukan hanya soal tentara atau politik, tapi juga ekonomi," kata Qodari dikutip pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Dia menyebut jasa Margono yang mendirikan BNI sebagai cikal bakal sistem keuangan nasional. "BNI bahkan sempat berperan sebagai bank sentral yang menerbitkan Oeang Republik Indonesia atau ORI,” lanjut Qodari.
Menurut Qodari, pendirian BNI oleh Margono — saat itu dimandatkan langsung oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta — jadi tonggak penting dalam sejarah ekonomi Indonesia. Dia bilang figur Margono juga dikenal sebagai tokoh yang punya pandangan kuat tentang koperasi dan ekonomi kerakyatan.
“Apa yang pernah beliau pikirkan soal koperasi, hari ini hidup lagi. Pemerintah sedang membangkitkan koperasi desa atau koperasi kelurahan Merah Putih demi memperluas akses ekonomi masyarakat pedesaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menyebut Margono bukan hanya sosok yang melahirkan ide, tetapi juga turun langsung mewujudkannya. “Pak Margono adalah man of ideas sekaligus man of action. Ia tidak hanya bermimpi besar, tapi juga mewujudkannya," tuturnya.