BMKG Ingatkan Warga Banten: Siap-Siap Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi!

Ilustrasi cuaca buruk
Sumber :
  • AI

VIVA Jakarta –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Banten untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Fenomena ini diperkirakan terjadi dalam sepekan ke depan, ditandai hujan deras disertai angin kencang, petir, dan gelombang laut tinggi.

“Kami berharap masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang berpeluang terjadi selama satu pekan ke depan,” ujar Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto, di Lebak, Senin, 11 Juli 2025

Peringatan ini muncul setelah tren hujan lebat hingga sangat lebat melanda sejumlah daerah di Banten sejak awal Agustus. Hartanto menjelaskan, cuaca ekstrem kali ini dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Dipole Mode, dan gelombang atmosfer berfrekuensi rendah. Aktivitas ketiganya memicu proses konveksi yang mendorong pembentukan awan hujan secara masif.

Akibatnya, hujan berintensitas sedang hingga sangat lebat berpotensi mengguyur beberapa wilayah Banten. BBMKG memprakirakan, pada periode 11–13 Agustus 2025, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Timur, Kota Serang, Kabupaten Serang bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Tangerang bagian Selatan, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Memasuki periode 14–16 Agustus 2025, intensitas hujan diprediksi menurun. Namun, angin kencang dengan kecepatan hingga 25 knot masih berpotensi melanda wilayah Kabupaten Pandeglang bagian Selatan dan Kabupaten Lebak bagian Selatan. Kondisi ini berisiko memicu gelombang tinggi mencapai 2,5–4 meter di Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Warga diminta rutin memantau informasi cuaca, menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir, serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem.

“Mari tingkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman terhadap potensi bencana hidrometeorologi demi keselamatan bersama,” tegas Hartanto (ANT)