Tragedi Pilu Balita Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, Alarm Perbaikan Sistem Sosial dan Kesehatan

VIVA Jakarta — Insiden meninggalnya seorang balita 4 tahun Bernama Raya dalam kondisi tubuh penuh cacing jadi sorotan publik. Tragedi itu dinilai jadi peringatan keras bagi semua pihak.

Demikian disampaikan Ketua DPP PKS Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rentan dan Disabilitas, Netty Prasetiyani. Ia prihatin dengan insiden meninggalnya Raya karena cacingan.

“Tragedi ini menimbulkan duka yang menyayat hati sekaligus menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik," kata Netty, dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Dia memahami masyarakat yang kecewa karena pemerintah desa dan perangkatnya kurang sigap dalam mengawasi kesehatan warganya.

Netty bilang perangkat desa, kader posyandu, PKK, dan bidan desa merupakan garda terdepan dalam menjaga kesehatan anak dan keluarga.

Selain itu, menurut dia, kasus ini juga menyingkap masalah serius dalam pelaksanaan program perlindungan sosial.

Lebih lanjut, dia menyinggung masih banyak keluarga miskin yang terabaikan dari data penerima manfaat. Mereka tak memiliki dokumen kependudukan maupun jaminan kesehatan, sehingga kesulitan mengakses layanan dasar ketika kondisi darurat.

“Ini harus menjadi evaluasi serius. Perlindungan sosial tidak boleh sebatas program administratif, tetapi benar-benar hadir ketika rakyat membutuhkan, terutama bagi keluarga miskin dan rentan,” tutur Netty.

Netty mendorong pemerintah pusat dan daerah menguatkan kembali edukasi kebersihan lingkungan. Salah satunya penguatan peran Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandi di daerah.

"Kita harus mengoptimalkan fungsi posyandu sebagai pusat deteksi dini kesehatan anak dengan dukungan tenaga kesehatan desa," lanjutnya.

"Kita juga harus mempermudah akses layanan kesehatan darurat, agar warga miskin yang tidak memiliki dokumen pun bisa segera ditangani," katanya