Menakar Peluang Persija Kelola JIS di Tengah Krisis dan Tantangan Modal
- Dok. Istimewa
VIVA Jakarta – Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan publik, karena wacana pengelolaannya akan dibuka untuk pihak swasta. Untuk diketahui, stadion megah berkapasitas 82 ribu penonton ini merupakan aset milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jakarta.
Terkait banyak pihak swasta yang ingin mengelola JIS ini diperkuat oleh pernyataan Gubernur Pramono Anung, yang mengatakan banyak orang datang meminta menjadi pengelola manajemen JIS yang juga menjadi ikon sepak bola nasional, serta memiliki standar berskala internasional.
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pintu kesempatan terbuka lebar bagi mereka yang siap (pihak swasta) dan mampu mengambil peran, termasuk Persija Jakarta, yang musim ini resmi menjadikan JIS sebagai markas dalam mengarungi BRI Super League 2025–2026.
Ketua Pemerhati Jakarta, Erzan, menilai peluang Persija mengelola stadion secara penuh memang terbuka.
“Kalau melihat praktik di Eropa, banyak klub besar mengelola stadionnya sendiri. Persija bisa memanfaatkan itu untuk pemasukan dari tiket, sewa, hingga konser,” kata Erzan.
Masalah Finansial Jadi Penghalang
Meski peluang ada, realita finansial Persija jadi tantangan besar. Musim lalu, klub ini tersandung masalah tunggakan gaji pemain hingga tiga bulan.