Kritik Tajam untuk Gus Yahya, Kiai Asyhari Desak Muktamar PBNU Ganti Pemimpin Dipercepat
- Instagram Yahya Cholil Staquf.
VIVA Jakarta - Polemik petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengundang tokoh pro Israel Peter Berkowitz terus berlanjut. Elite PBNU juga terseret dalam dugaan kasus kuota haji yang saat ini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sesepuh NU Yogyakarta yang juga Musytasyar PBNU KH Asyhari Abdullah Tamrin menyoroti polemik itu dengan menyindir PBNU dilanda penyusuhan zionisme Israel. Ia juga mengkritisi langkah KPK yang tengah menelusuri dugaan aliran dana kasus kuota haji ke PBNU.
Kiai Asyhari Abta, sapaan akrabnya, mengaku resah atas dua skandal yang dikaitkan dengan PBNU itu. Dia menuturkan polemik itu juga dirasakan oleh banyak kiai pesantren, pengurus NU, para ustadz yang berkhidmat di NU dan Nahdliyyin di kampung-kampung.
Dia heran skandal-skandal itu bisa terjadi di dalam PBNU. Padahal, di PBNU banyak kiai yang semestinya memiliki kepekaan batin untuk merasakan indikasi dan gelagat perubahan yang mengarah tidak baik atau kerusakan (fasad).
Menurut dia, PBNU mestinya dari polemik itu menjadikannya sebagai ‘warning’ atau peringatan agar tak diteruskan atau membendungnya agar dihentikan kemudian diluruskan.
“Zionisme yang menyusup ke dalam tubuh jamiyyah, bisa dideteksi dengan mata hati (ainul bashirah) dari perubahan-perubahan gagasan, sikap dan perilaku berjam’iyyah dari orang-orang yang menganutnya,” kata Kiai Asyhari Abta.
Eks Musytasyar PBNU Asyhari Abdullah Tamrin.
- Istimewa