Hijaukan Pesisir, 215 Ribu Bibit Mangrove Ditanam di 9 Lokasi Pesisir Indonesia

Pelindo tanam 215.200 bibit mangrove di 9 lokasi pesisir RI.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali mengukir langkah nyata di bidang lingkungan. Bertepatan dengan Hari Maritim Nasional, perusahaan pelat merah itu menanam 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir Indonesia.

Rp200 Triliun Digelontorkan, Analis: Selamat Datang Ekonomi Ekspansif Indonesia!

Program ini tak hanya sebatas pemenuhan komitmen lingkungan, tapi juga menyentuh aspek ekonomi. Ratusan warga pesisir ikut diberdayakan dalam penanaman hingga perawatan mangrove, sejalan dengan konsep Pelabuhan Hijau atau Green Port.

Kegiatan serentak ini mencakup total luas rehabilitasi 134,5 hektare. Dari hasil perhitungan teknis, mangrove yang ditanam berpotensi menyerap ribuan ton emisi CO2.

Cegah Serangan Kilat Politik, Haris Rusly Moti Dorong Aktivasi Jaring Peduli Sosial

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove merupakan kelanjutan komitmen berkelanjutan perusahaan. Dengan semangat “Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera”, Pelindo berupaya menjaga ekosistem pesisir sekaligus memperkuat keterlibatan masyarakat.

“Kami ingin TJSL Pelindo tidak hanya menjadi kegiatan simbolik. Melalui program rehabilitasi mangrove, kami berharap dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi, mewujudkan Pelabuhan Hijau serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat lokal,” kata Arif.

Gerakan Boikot Israel Dinilai Harus Tepat Sasaran, Jangan Sampai Timbulkan PHK

Lebih jauh, ia menekankan mangrove sebagai investasi sosial. “Dari ekowisata, produk olahan hasil laut, sampai peluang usaha bagi kelompok tani lokal, semua bisa lahir dari mangrove yang sehat,” ujarnya.

Dalam program kali ini, Pelindo menggandeng 17 kelompok tani dan ratusan warga. Mereka tak sekadar menanam, tapi juga dilibatkan dalam perawatan agar bibit tumbuh optimal. “Pelibatan warga ini penting agar program tidak berhenti pada seremoni. Mereka harus merasakan manfaat langsung,” imbuh Arif.

Halaman Selanjutnya
img_title