2 Tersangka Bobol Rekening Rp204 Miliar Ternyata Otak Pembunuhan Kacab Bank
- VIVA.co.id
Sementara DH berperan menghadiri pertemuan, menghubungi tersangka lain untuk mencari tim penculik, menyiapkan orang-orang yang membuntuti korban, dan mengatur skenario penculikan.
Tak berhenti di situ, peran C juga mencuat dalam kasus pembobolan rekening dormant di Bank BNI senilai Rp204 miliar. “C mengaku sebagai (anggota) Satgas Perampasan Aset yang menjalankan tugas negara secara rahasia,” ujar Helfi.
Adapun DH ikut membantu dalam proses membuka blokir rekening serta memindahkan dana hasil kejahatan.
Jaringan Luas dengan Peran Spesifik
Selain C dan DH, penyidik menetapkan tujuh tersangka lain yang tergabung dalam tiga kelompok berbeda.
Pertama, kelompok karyawan bank. Ada AP (50), seorang kepala cabang pembantu yang memberikan akses ke aplikasi core banking system sehingga pemindahan dana bisa dilakukan tanpa kehadiran fisik nasabah. Lalu, GRH (43), consumer relation manager, yang menjadi penghubung antara sindikat dengan pihak bank.
Kedua, kelompok pembobol bank. Selain C, ada DR (44) berperan sebagai konsultan hukum yang melindungi pelaku. NAT (36), mantan teller bank, melakukan akses ilegal ke sistem dan memindahkan dana secara in absentia. Lalu R (51) yang menjadi mediator antara kacab dengan pelaku, serta TT (38) yang berperan sebagai fasilitator keuangan ilegal.