Kisah Penghulu Sampai Harus Berenang Menyeberangi Sungai Demi Layani Akad Nikah Warganya
- Istimewa
Lantaran hujan semakin deras dan jembatan putus, arus sungai diyakini aka makin deras da tinggi. Demi keselamatan, warga meminta Ahad tidak kembali saat itu. Hingga akhirnya ia bermalam di desa atas saran warga.
“Ini sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya. Semua saya lakukan dengan tulus dan amanah sebagai abdi negara untuk melayani umat. Berkait-rakit ke hulu, berenang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” tuturnya penuh haru.
Terpisah, Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Afief Mundzir, memuji dedikasi yang ditunjukkan oleh Ahad. Ini menjadi potret nyata bagaimana penghulu memberi pengabdian luar biasa, sebab merek menjadi garda terdepan pelayanan pada umat.
“Penghulu adalah representasi negara yang hadir dalam momen paling sakral bagi warga. Keteladanan seperti yang ditunjukkan Ahad menjadi inspirasi dan bukti nyata bahwa pelayanan keagamaan bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan jiwa,” tandas Afief.