Ditemukan Dugaan Pelanggaran di Pemungutan Suara Ulang Pilkada Papua

Komisioner Bawaslu Papua Yofrey Piryamta
Sumber :
  • (ANTARA/Ardiles Leloltery)

VIVA Jayapura – Pelaksanaan pemungutan suara ulang atau PSU pada Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Papua, ditemukan adanya dugaan pelanggaran. Pihak Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, menemukan dugaan tersebut.

Konser di Jakarta, NCT Dream Sajikan Perjalanan Melintasi Waktu: Kami Sangat Rindu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua menemukan dugaan pelanggaran dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada 6 Agustus 2025.

Komisioner Bawaslu Papua Yofrey Piryamta di Jayapura, Selasa, mengatakan dugaan pelanggaran yang ditemukan dan dinilai mencederai prinsip demokrasi diantaranya Sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) membuka kotak suara sehari sebelum PSU dan pemilih mencoblos lebih dari satu kali.

DPD Gandeng Petani Papua, Targetkan 5.000 Hektar Lahan untuk Ketahanan Pangan Nasional

"Kemudian surat suara dibagikan kepada saksi secara tidak sah dan terjadi mobilisasi massa ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi mengganggu independensi pemilih," katanya, seperti dikutip VIVA Jakarta dari Antara.

Berdasarkan temuan tersebut, pihaknya merekomendasikan pelaksanaan PSU lagi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua khusus pada 13 TPS yang tersebar di lima wilayah.

Polisi Terus Lakukan Pencarian Orang Hilang Pascademo di Jakarta Akhir Agustus

"13 TPS tersebut tersebar di lima kabupaten/kota di Papua yakni Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kota Jayapura," ujarnya.

Dia menjelaskan di Kabupaten Jayapura ada empat TPS, satu TPS di Sarmi, empat TPS di Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen satu TPS dan TPS di Kota Jayapura.

Halaman Selanjutnya
img_title