Prabowo Kritik Elite Merasa Paling Pintar Memandang Pemikiran Soekarno Hatta Tak Relevan Lagi

Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto
Sumber :
  • ANTARA

VIVA JakartaPresiden Prabowo Subianto menyebut, ada kecenderungan sejumlah elite yang ada di Indonesia yang memandang kalau pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta, Presiden dan Wakil Presiden RI pertama, tidak relevan lagi saat ini.

Sidang Tahunan MPR 2025, Prabowo Bakal Paparkan Visi dan Program Prioritas

Presiden Prabowo Subianto mengkritik sekelompok elite yang menyebut pemikiran para pejuang Angkatan 1945, termasuk dua Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno dan Mohammad Hatta, sudah kuno dan tidak lagi relevan digunakan untuk menghadapi tantangan dunia modern.

Menurut Presiden Prabowo, anggapan semacam itu keliru.

Kakorlantas Polri Sebut Hampir 3.000 Personel Dikerahkan Saat Sidang Tahunan MPR RI

"Saya melihat ada kecenderungan dari sebagian kaum elite Indonesia, sebagian orang-orang yang memandang dirinya paling pinter di Republik ini, mereka memandang bahwa pemikiran Bung Karno, pemikiran Bung Hatta, pemikiran Generasi 45 tidak relevan lagi di zaman sekarang, sudah kuno, sudah lawas untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Menurut hemat saya, pemikiran tersebut adalah keliru," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pidato kinerja lembaga-lembaga pemerintah dan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Jumat, dikutip VIVA Jakarta dari Antara.

Presiden Prabowo kemudian menjelaskan para pejuang dan pendiri bangsa yang tergabung dalam Angkatan 45 itu merupakan generasi yang mengalami penjajahan, imperialisme, dan kolonialisme.

Ini Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Ada Upacara Bendera 17 Agustus di Istana Merdeka

"Mereka sadar dan mereka merasakan, melihat bahwa kekayaan Indonesia diangkut ratusan tahun keluar dari Nusantara ini. Karena itu, mereka menyusun rancang bangun. Mereka buat dokumen yang tidak terlalu panjang, tetapi sangat eksplisit menjelaskan bagaimana kita harus laksanakan ekonomi kita dan demokrasi kita," sambung Presiden.

Presiden kemudian mengungkap keyakinan dan optimismenya jika Indonesia mau mengikuti rancang bangun yang dibuat oleh para pendiri bangsa itu, Indonesia dapat menjadi negara yang kuat.

Halaman Selanjutnya
img_title