Kesehatan Mental Jadi Sorotan Utama Bali Muslim Festival 2025
- Dok. Istimewa
Acara ini diinisiasi oleh komunitas Islam di Bali. Mengusung tema kesehatan mental dan ruhani dari sudut pandang Islam, festival ini ingin menjadi ruang aman bagi siapa saja yang ingin belajar dan berbagi.
“Bali Muslim Festival hadir untuk menjawab kebutuhan ruang aman membicarakan kesehatan mental dan ruhani secara terbuka, namun tetap berlandaskan nilai-nilai Islam,” ujar Ustadz Agus Salim, pembina dan penanggung jawab acara.
Program yang disiapkan meliputi bazar, talkshow, booth konseling, workshop interaktif, hingga Qur’an journaling.
Semua dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyentuh berbagai aspek kehidupan. “Kami ingin menggabungkan ilmu psikologi modern dengan hikmah Al-Qur’an dan Sunnah agar solusi yang dihadirkan menyentuh pikiran sekaligus hati,” tambahnya.
Sejumlah pembicara seperti Dimas Seto, Dhini Aminarti, psikolog, dan para ustaz akan mengisi sesi berbagi pengalaman dan ilmu. Topik yang dibahas meliputi manajemen stres, ketenangan hati, dan kekuatan sabar dalam menghadapi ujian hidup.
"Pesan utamanya adalah bahwa kesehatan mental dan ruhani adalah bagian dari fitrah untuk ibadah. Menjaga hati dan pikiran merupakan wujud syukur kepada Allah, dan mencari bantuan adalah langkah yang mulia, bukan kelemahan,” lanjutnya.
Festival ini terbuka bagi semua kalangan, termasuk non-Muslim, dengan target pengunjung 1.000–1.200 orang. Selain menjadi ajang edukasi, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga dan memberikan pemahaman bahwa menjaga kesehatan jiwa adalah tanggung jawab bersama.