Sindir IKN jadi Ibu Kota Keraguan, Didi Demokrat: Jangan-jangan jadi Monumen Beton Mahal di Tengah Hutan
- Istimewa/Dok. Didi Irawadi
"Pembangunan yang katanya berwawasan lingkungan malah seperti operasi plastik gagal: wajahnya baru, tapi organ dalamnya rusak," sebut Didi.
Lebih lanjut, dia menyebut IKN juga ironis karena sejak awal lebih mirip proyek mercusuar dan proyek gengsi ketimbang kebutuhan.
"Saat rakyat sibuk dengan mahalnya harga beras, mahalnya biaya sekolah, dan masalah lapangan kerja. Tapi pada saat itu negara justru sibuk membangun istana di tengah hutan," tutur Didi.
Kemudian, ia menyebut jika arah pembangunan terus seperti ini maka IKN hanya akan dikenal sebagai ibu kota brosur indah di presentasi. Jadi, kata dia, hanya mewah di maket, tapi kosong di kenyataan.
"Akhir kata, di usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa ini layak bertanya: apakah warisan IKN akan tercatat sebagai kota impian yang hidup, atau sekadar kota hantu yang membebani generasi mendatang?" ujarnya.