Warga Cilincing & Tanjung Priok Bisa Bernapas Lega, Air Bersih Jadi Prioritas Gubernur DKI
- Antara FOTO
VIVA Jakarta - Kawasan Cilincing, Jakarta Utara jadi salah satu daerah yang diperhatikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait persoalan air bersih. Selain Cilincing, Kawasan Jakarta Utara lain yang jadi perhatian soal air bersih adalah Tanjung Priok.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengakui air bersih jadi problem di Jakut. Menurutnya, dari aksi kelilingnya ke seluruh DKI, wilayah Cilincing dan Tanjung Priok yang perlu diperhatikan.
“Salah satu problem yang cukup harus mendapatkan perhatian adalah di Tanjung Priok ini, di Cilincing. Salah satu problem utamanya adalah air bersih,” kata Pramono di Jakarta dikutip pada Rabu, 24 September 2025.
Maka itu, Pramono bilang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja keras dalam rangka mewujudkan 100 persen layanan air bersih di ibu kota.
Menurut dia, seluruh warga Jakarta 100 persen ditargetkan pada 2029 sudah menerima air bersih. Tapi, ia berharap problem air bersih sudah bisa diatasi lebih cepat yakni pada 2027.
“Sejak tujuh bulan saya menjabat, sudah ada peningkatan 5 persen (air bersih). Dan, saya berharap tahun ini sampai dengan akhir tahun 2025, bisa sekitar 80 persen,” ujar politikus PDIP itu.
Gundukan sampah anorganik mengotori Pesisir Cilincing
- Antara FOTO
Adapun, Perumda PAM Jaya sebelumnya menyampaikan sudah berupaya mengejar target layanan air perpipaan 100 persen untuk warga Jakarta. Meskipun dalam upaya itu menghadapi berbagai tantangan.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan sejak pengambilalihan pengelolaan dari swasta pada Februari 2023, pihaknya juga telah menambah 124 ribu sambungan rumah tangga.
"Target yang dipatok Gubernur sampai 2029 mencakup pembangunan 7.000 kilometer pipa. Dampaknya menimbulkan kemacetan karena memang tidak bisa lagi tidak menggunakan badan jalan," kata Arief.
Lebih lanjut, dia menuturkan ada tantangan utama penyediaan air baku juga masih dihadapi. Salah satunya soal Bendungan Karian yang dijanjikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum bisa berkontribusi.
Padahal, menurut Arief, saat ini 85 persen pasokan air baku Jakarta masih dari luar wilayah, termasuk Jatiluhur di Jawa Barat.
Selain itu, problem yang dihadapi PAM Jaya terkait usia jaringan pipa air bersih yang sudah tua dan itu menjadi pekerjaan berat. (Ant)