World Cleanup Day 2025 di Jakarta: Ribuan Relawan Buktikan Aksi Nyata Lawan Sampah

Tim World Cleanup Day (WCD) Indonesia beraksi di Benhil Jakpus.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jakarta - Flyover Bendungan Hilir atau Benhil, Jakarta Pusat jadi titik aksi bersih-bersih sedunia yang dilakukan tim World Cleanup Day (WCD) Indonesia. Selain Benhil, ada ribuan titik di berbagai daerah Indonesia dengan target melibatkan 13 juta relawan.

Latih Kader Kelola Lingkungan, Ketua MLH Muhammadiyah: Dari Limbah jadi Berkah

Leader WCD Indonesia Andy Bahari, menjelaskan WCD Indonesia sudah ada sejak 2018 dengan menghimpun jutaan relawan di 38 provinsi. Kata dia, pencapaian tim WCD Indonesia sejauh ini sudah mengangkat lebih dari 55.000 ton sampah.

Paparan Andy itu disampaikan dalam talkshow inspiratif bersama sejumlah pembicara. Talkshow itu jadi rangkaian kegiatan WCD Indonesia. 

Kisah Menggetarkan: Relawan MER-C Berjuang Selamatkan Remaja Gaza di Meja Operasi

Andy mengatakan untuk acara puncak WCD Indonesia 2025 sengaja mengangkat tema 'Menuju Indonesia Bersih 2029'. Hal itu sejalan dengan target nasional 100% sampah terkelola pada 2029.

Ia berharap dengan gerakan yang diinisiasi WCD Indonesia, semakin banyak warga sadar lingkungan terkait masalah darurat sampah. Selain itu, diharapkan pula banyak orang bisa inisiatif untuk melakukan bersih-bersih atau mengurangi jumlah sampah yang diproduksi.

Jakarta ‘Kebanjiran’ 79 Ton Sampah Seusai Perayaan HUT ke-80 RI

Menurut Andy, WCS sebagai aksi bersih-bersih dunia yang sejak 2018 telah hadir di Indonesia. Aksi itu sudah meluar dengan menyebar di seluruh penjuru negeri.

 "Buat saya, hal terpenting adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini soal tanggung jawab sampah dan proses pilah sampah," kata Andy, dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu, 28 September 2025.

{{ photo_id=1631 }}

Andy menyampaikan pada dasarnya semangat bersih-bersih sudah jadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan kegiatan seperti kerja bakti di RT hingga obrolan sore ibu-ibu komplek sambil membersihkan halaman rumahnya.

"Itu semua menunjukkan kalau gotong royong memang sudah mendarah daging di Indonesia. Jadi, kalau ditanya dari mana harus mulai, jawabannya sederhana: mulai dari dirimu sendiri," tutur Andy.

Sementara, pembicara lain di talkshow, Wahid dari Sekolah Adiwiyata menekankan penting dari sisi edukasi agar anak-anak terbiasa memilah sampah sejak dini. Bagi dia, cara edukasi itu penting agar mereka tumbuh jadi generasi yang lebih peduli dan mampu mengurangi sampah dari sumbernya.

"Saat ini ada 500.000 sekolah namun yang sudah menjalani program sekolah adiwiyata saat ini masih di 22.000 sekolah," jelas Wahid

Lalu, Carolus Bregas Pranoto, dari Katadata Green memaparkan bahwa pihaknya saat ini menggunakan tagline ‘sustainability Hub’. Ia mengatakan tagline itu diterapkan karena pada dasarnya isu lingkungan adalah persoalan kompleks dan perlu keterlibatan pemerintah, komunitas, dan perusahaan.

"Sedangkan, peran media di sini sebagai amplifikasi masing-masing dari sektor tersebut,” ujar Carolus.

Selanjutnya, ppembicara lain yaitu Nur Rakhmah Latifah, perwakilan dari Waste4Change bilang pihaknya selama 10 tahun ini sudah berhasil mengelola 65.000 ton sampah. Kata dia, Waste4Change berusaha mengelola sampah semaksimal mungkin sehingga sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau TPS sangat minimal.

"Mengingat kondisi TPA di Indonesia sudah over capacity sampai setinggi 16 lantai Gedung Jakarta," tutur Nur Rakhmah.

Nur Rakhmah juga mengimbau melalui WCD Indonesia juga bisa mengajak masyarakat untuk memiliki kesadaran lebih terhadap isu lingkungan terutama problem sampah.

"Dengan kesadaran tersebut, diharapkan tercipta Indonesia yang bersih dan bebas sampah," kata Nur Rakhmah.

Adapun rangkaian kegiatan WCD Indonesia 2025 juga diisi dengan beberapa agenda utama seperti plogging, yaitu lari atau jalan santai sambil mengumpulkan sampah. Kegiatan ini dengan rute menuju JPO Tugu Sepeda dan menuju JPO Polda. Lalu, kembali ke titik kumpul di Flyover Benhil.

Ada juga agenda kegiatan kampanye pilah sampah plastik yang melibatkan masyarakat sekitar melalui permainan edukatif.

Kemudian, kegiatan drop off sampah terpilah di area Car Free Day Jakarta. Kegiatan ini dengan partisipasi masyarakat yang berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 261,9 kg yang terdiri dari residu (185,85 kg), anorganik (69,4 kg), dan puntung rokok (7,65 kg).