Spanyol Pilih Tegas, Putus Kontrak Perusahaan Israel karena Genosida Brutal di Gaza!

Militer Israel mengebom Gaza termasuk rumah sakit.
Sumber :
  • Dok, UNRWA

VIVA Jakarta - Langkah berani dan tegas diambil pemerintah Spanyol yang memilih memutus kontrak perusahaan Israel. Sikap otoritas Spanyol itu membatalkan dua kontrak perusahaan Israel senilai hampir €1 miliar (sekitar Rp18,29 triliun).

Derita Tak Kunjung Usai, 350 Ribu Warga Palestina Terpaksa Mengungsi Akibat Serangan Brutal Israel

Dikutip dari Anadolu, Rabu (17/9), otoritas Spanyol melalui Kementerian Pertahanan memutuskan kontrak pembelian peluncur roket Silam dan rudal anti-tank Spike produk Israel senilai total €987,5 juta (sekitar Rp16,29 triliun).

Proyek itu sebelumnya digarap PAP Tecnos Innovacion SA, anak perusahaan Rafael, produsen senjata asal Israel yang memiliki kantor di Spanyol.

Houthi Tembakkan Rudal ke Tel Aviv, Satu Juta Warga Israel Mengungsi

Warga Palestina mengungsi imbas invasi Israel.

Photo :
  • Akun X UNRWA.es

Pemerintah Spanyol saat ini tengah menyelesaikan langkah pembatalan. Dari laporan kantor berita Spanyol EFE, proses pembatalan itu bakal diperkirakan akan disetujui pekan depan.

Lebih dari 1 Juta Warga Palestina Tetap Bertahan di Gaza Utara, Tolak Pengusiran Paksa Israel

Adapun, Kementerian Pertahanan Spanyol juga sedang menyusun rencana untuk tak menggunakan lagi teknologi militer Israel.

Sebelumnya, Perdana Menteri Pedro Sanchez pekan lalu mengumumkan sembilan langkah untuk menghentikan genosida brutal yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina. Salah satu langkah itu dengan melarang menteri Kabinet Israel yang ekstremis memasuki Spanyol.

Selain itu, memberlakukan embargo senjata permanen, dan melarang impor dari wilayah Palestina yang diduduki.

Agresi militer Israel secara brutal di Gaza telah menewaskan hampir 65.000 jiwa sejak Oktober 2023. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. 

Imbas agresi zionis, krisis kemanusiaan yang terus memburuk seperti bencana kelaparan kini melanda rakyat Gaza.

Dari penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditemukan bahwa aksi Israel di Gaza adalah genosida. Meski menuai kecaman dari global, zionis masih terus melakukan agresi biadabnya di jalur Gaza.

Agresi Israel itu membuat rakyat Gaza dipaksa mengungsi dari tanah kelahirannya. Mereka dipaksa mengungsi ke wilayah yang tak punya fasilitas rumah sakit, air bersih, hingga kebutuhan dasar lainnya.