Wamen Fajar Pastikan IFP Membantu Pendidikan Berkualitas dan Merata
- istimewa
VIVA Jakarta – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, memastikan bahwa kehadiran interactive flat panel (IFP), tidak serta merta mengenyampingkan persoalan pendidikan yang mendasar di Tanah Air. Rencananya, IFP akan didistribusikan 288.000 lebih ke sekolah-sekolah.
Jelas Wamen Fajar, keberadaan IFP adalah upaya mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Maka keberadaannya adalah menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
“Sebagian pihak menilai distribusi IFP tidak terlalu urgen saat ini. Bahkan dianggap mubazir, karena masih ada banyak hal yang lebih mendasar untuk perbaikan pendidikan di Indonesia daripada sekadar bagi-bagi interactive flat panel ini,” jelas Wamen Fajar, saat membuka Bimbingan Teknis Digitalisasi Pembelajaran Regional Surabaya untuk satuan PAUD, dikutip Jumat 19 September 2025.
Lebih lanjut dijelaskan Fajar, IFP adalah wujud dari ide besar Presiden Prabowo Subianto dalam digitalisasi pendidikan. Kata Wamen Fajar, Presiden yakin IFP bisa membantu proses pembelajaran. Ini juga menjadi langkah strategis meningkatkan kualitas pembelajaran yang interaktif, merata dan sesuai perkembangan zaman.
“Ini adalah ide besar dari Bapak Presiden Prabowo untuk mendorong digitalisasi pendidikan. Salah satu bentuk realisasinya adalah pengadaan interactive flat panel. Kenapa? Karena Bapak Presiden percaya, berdasarkan pengalaman beberapa negara, IFP bisa menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran dan mengakselerasi pemerataan untuk pendidikan yang berkualitas,” terangnya.
Masalah pendidikan saat ini, jelas Fajar, adalah disparitas mutu pendidikan. Ada ketimpangan antara yang ada di Pulau Jawa dengan di luar Jawa. Bahkan kesenjangan itu juga terlihat dalam satu provinsi.
“Salah satu masalah pendidikan Indonesia dari beberapa tahun belakangan sampai hari ini adalah ketimpangan mutu pendidikan. Oleh karena itu, Pak Menteri Abdul Mu’ti mempunyai visi besar sebagai turunan dari Asta Cita, yakni menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua. Kenapa? Karena sebagian besar anak-anak kita yang mengalami ketertinggalan dari sisi kualitas belajar dan proses pembelajaran,” papar Wamen Fajar.