Bos Sanga Sanga Kasih Strategi Anti Kandas untuk UMKM Hadapi Pemalsuan Produk

UMKM di Festival Payung Solo. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA Jakarta - Pelaku usaha saat ini masih dihantui aksi penjiplakan hingga pemalsuan produk yang sangat merugikan. Dari studi yang dirilis pada 2020, peredaran produk palsu telah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp291 triliun.

Legislator PDIP: Anggaran Kementerian UMKM dan Ekraf Harus Nyata Sentuh Grassroot

 

Tak hanya merugikan dari segi angka, pemalsuan produk juga mengancam eksistensi suatu bisnis maupun bagi merek yang sudah ternama sekalipun. Salah satu merek yang mengalami kerugian imbas pemalsuan produk itu yaitu minyak herbal Kutus Kutus. Produk itu kini sudah bertransformasi menjadi Sanga Sanga.

Soal Harga Sewa Kios di Blok M Naik, Pramono Ancam Putus Kerja Sama dengan Koperasi

 

Pemalsuan dan penjiplakan produk, apa pun itu, sebetulnya bukan hanya merugikan bagi pemilik bisnis, tapi juga sangat merugikan konsumen karena apa yang didapatkan konsumen tidak sesuai dengan biaya yang sudah dikeluarkan," kata Founder PT Kutus Kutus Herbal Bambang Pranoto, kepada awak media, Jumat, 19 September 2025.

Medco E&P dan BRI Kolaborasi Dorong UMKM di 7 Wilayah Operasi Naik Kelas

 

Dia menyoroti dengan fenomena di pasar yang saat ini marak menjual produk minyak herbal menyerupai Kutus Kutus. Konsumen yang kemudian membeli produk tiruan itu tentu saja tak akan mendapatkan khasiat minyak Kutus Kutus yang sebenarnya. "Itu bisa merugikan sekaligus membahayakan kesehatan,” jelas Bambang.

Halaman Selanjutnya
img_title