Anis Dorong Mahasiswa Terlibat Isu Geopolitik: Menyangkut Nasib Kita Masa Mendatang
- Partai Gelora
VIVA Jakarta – Mahasiswa sejatinya harus ikut aktif dalam dinamika geopolitik saat ini. Sebab isu ini ke depannya, juga akan berdampak dan memberi pengaruh pada kehidupan kita di Indonesia. Itu dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta.
Anis menegaskan itu, saat memberi kuliah umum soal dinamika politik global dan isu geopolitik di Universitas Padjajaran (Unpad) dan Univeritas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Jawa Barat.
Untuk di Unpad, kuliah umum dihadiri mahasiswa strata I (sarjana) dan strata II (pascasarjana) Fakultas Ilmu Politik dan Hubungan Internasional. Sedangkan di Unikom, kuliah umum dihadiri seluruh mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026.
"Saya akan terus mengajak anak-anak muda dan kita semua untuk ikut berpikir tentang situasi geopolitik saat ini," kata Anis Matta, dalam keterangannya yang diterima, Rabu 24 September 2025.
Menurut Ketua Umum Partai Gelora Indonesia tersebut, penyikapan terhadap geopolitik global bukan semata-mata tentang kebijakan negara. Tetapi menurutnya, akan menentukan nasib kita juga pada masa mendatang.
"Saya ingin mengajak temen-temen mahasiswa semuanya untuk terlibat lebih intens lagi dalam isu-isu geopolitik. Karena isu ini yang akan mendominasi kehidupan kita sehari-hari. Yakni menyangkut nasib kita bersama di masa-masa yang datang," ujar politisi yang pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI 2009-2014 itu.
Menurutnya, isu geopolitik global saat ini bukan saja menjadi konsumsi akademisi bidang hubungan luar negeri, ilmu politik atau yang berada di Kementerian Luar Negeri. Tetapi sudah menyangkut lintas sektor.
"Isu ini akan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya pemerintah atau kebijakan negara, tapi juga kehidupan kita secara individu. Semua perlu terlibat dan memahami lebih dalam semua isu geopolitik," katanya.
Anis mencontohkan di Timur Tengah. Bukan saja soal Israel dan Palsetina. Tetapi saat ini sudah masuk pada dorongan untuk merombak tatanan global.
"Yang tidak bisa kita prediksi adalah proses perombakan tatanan global ini, akan mengikuti pola yang sama dalam sejarah, yaitu melalui satu instrumen perang atau tidak (Perang Dunia). Itu yang kita tidak tahu," katanya.
Karena itu, kata Anis Matta, isu geopolitik saat ini menjadi premis utama sebagai tantangan dan sumber ancaman yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Sehingga diperlukan cara untuk menghadapinya secara bersama-sama
"Saya kira waktunya sekarang kita perlu menyebarkan isu-isu gepolitik ini agar menjadi wawasan umum dan wawasan semua orang," kata Wamenlu RI Kabinet Merah Putih 2024-2029 itu.
Geopolitik juga akan memberi pengaruh pada pelaku pasar, dalam menentukan investasinya. Maka kita harus intens dan menguasai isu geopolitik ini. "Karena ini akan menentukan cara kita melakukan bela negara di masa mendatang," katanya.
Konsep bela negara ke depan, lanjut Anis, adalah pertama berupaya mencegah Indonesia menjadi 'collarateral damage', menjadi korban di tengah konflik global yang terjadi sekarang.
"Yang kedua mencari dan menemukan satu tatanan dunia baru. Kita semua harus ikut berpikir, berimajinasi, menjadi narator dan perawi masa depan, serta menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama dunia," katanya.
Anis Matta mengaku puas dengan para keterlibatan aktif para mahasiswa Unpad dan Unikom dalam diskusi saat kuliah umum yang dia berikan menyangkut dinamika politik global dan isu geopolitik.
"Ahamdulillah diskusinya berjalan sangat bagus dan saya mendapatkan banyak pertanyaan yang sangat mendalam dalam diskusi ini," pungkasnya.