Narasi Digital yang Menarik dan Mengedukasi Sukseskan Program 3 Juta Rumah

Direktur Informasi Publik Ditjen KPM Kemkomdigi, Nursodik Gunardjo
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Jakarta – Pemerintah mendorong agar informasi program strategis nasional, termasuk 3 Juta Rumah untuk Rakyat, dapat dikemas dengan cara yang lebih kreatif agar benar-benar menjangkau masyarakat luas, khususnya generasi muda.

Komdigi Prioritaskan Pengembangan SDM Media di Tengah Gempuran AI

Direktur Informasi Publik Ditjen Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi, Nursodik Gunardjo, menegaskan bahwa tantangan terbesar bukan hanya memberi informasi, melainkan bagaimana menyampaikannya secara menarik.

“Informasi itu penting, tapi bagaimana cara menyampaikannya dengan menarik? Itulah tantangan kita bersama,” ujar Nursodik dalam acara Indonesia.go.id Menyapa bertema 3 Juta Rumah: Karpet Merah untuk Rakyat di Pekanbaru, Kamis, 25 September 2025.

Wow! Rp16,23 Triliun Stimulus Pemerintah Disebut Bisa Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Ia mengingatkan, ruang digital tidak boleh dibiarkan kosong atau hanya diisi informasi negatif. Karena itu, peran generasi muda sangat penting dalam menciptakan konten kreatif yang membangun.

“Kalau orang baik diam, maka informasi negatiflah yang akan menguasai. Karena itu, mari kita isi ruang publik dengan konten positif yang membawa kemaslahatan bagi bangsa,” tegasnya.

Video Program Pemerintah Ada di Bioskop, Farah Nahlia: Dampak Nyata Jadi Ukuran, Bukan Medianya

Program 3 Juta Rumah sendiri merupakan prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurut Nursodik, rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi juga fondasi keluarga, modal sosial, hingga pendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan rumah rakyat akan menciptakan multiplier effect besar, mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan sektor konstruksi, distribusi material bangunan, hingga penguatan ketahanan sosial,” ucapnya.

Kepala BP3KP Sumatera III, Yenni Sofyan Mora, menambahkan bahwa program ini hadir dengan berbagai kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Di antaranya pembebasan BPHTB, PBG gratis, PPN ditanggung pemerintah untuk rumah hingga Rp2 miliar, serta percepatan proses perizinan hanya 10 hari kerja.

“Data Susenas 2023 mencatat ada 9,9 juta rumah tangga belum memiliki rumah dan 26,9 juta tinggal di rumah tidak layak huni. Program 3 juta rumah adalah jawaban nyata, agar setiap keluarga Indonesia bisa memiliki hunian layak,” kata Yenni.

Target pembangunan tiga juta unit rumah itu akan tersebar di perkotaan, perdesaan, dan pesisir, sesuai RPJMN 2025–2029. Menurut Yenni, ini bukan sekadar angka, melainkan komitmen negara untuk memberi perlindungan dan keringanan bagi rakyat.

Program tersebut juga dijalankan dengan semangat gotong royong, melibatkan pengembang, organisasi sosial, perusahaan lewat CSR, hingga pemanfaatan tanah negara untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.