Tragedi MBG: Dari Palembang hingga Sumbawa, Ribuan Anak Jadi Korban Keracunan Massal
- ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Politikus PKS Hidayat Nur Wahid alias HNW.
- Dok. PKS
Selain itu, kata dia, perlu evaluasi juga secara nasional untuk segera diselenggarakan. Upaya itu dalam rangka menghentikan tragedi keracunan dan menyelamatkan anak-anak.
"Dan menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG yang bertujuan baik ini,” lanjut politikus senior PKS itu.
Insiden keracunan massal MBG terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Peristiwa itu mulai dari belasan siswa SD di Palembang, lebih dari seribu siswa di Bandung Barat. Lalu, terjadi di Ketapang, Kalimantan Barat, di Sumbawa, NTB, di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dan banyak provinsi lainnya.
Selain anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Bandung juga jadi korban keracunan MBG.
Kasus keracunan massal dan problem tata kelola MBG secara umum menuai kritik dari pihak. Suara kritis itu disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), dan lainnya.
HNW mengingatkan untuk suksesnya program MBG mestinya para pejabat di BGN lebih peka untuk segera melakukan evaluasi. Cara itu dengan melibatkan lembaga-lembaga lain terkait seperti KemenPPPA. Selain itu, bisa menggandeng Kemendagri, Kemenkes, serta lembaga sosial kemasyarakatan yang peduli.