Jurnalis Al Jazeera Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza
- Dok. Istimewa
VIVA, Jakarta – Duka mendalam menyelimuti dunia jurnalisme. Anas al-Sharif, jurnalis terkemuka Al Jazeera yang dikenal berani meliput konflik di Gaza, tewas dalam serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza.
Al-Sharif meregang nyawa bersama tiga rekannya – jurnalis Mohammed Qreiqeh, juru kamera Ibrahim Zaher, dan Mohammed Noufal – saat berada di tenda jurnalis.
Serangan itu dikonfirmasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menuding al-Sharif sebagai pimpinan sel Hamas yang bertanggung jawab atas serangan roket.
Sosok al-Sharif dikenal publik setelah liputan pembebasan sandera Israel oleh Hamas. Pada Januari lalu, ia menjadi sorotan internasional saat melepas pelindung tubuhnya di tengah kerumunan warga Gaza yang merayakan gencatan senjata.
Tragisnya, beberapa menit sebelum tewas, ia sempat menulis di X tentang “pengeboman intens dan terkonsentrasi” di wilayah timur dan selatan Gaza.
Rekan sekaligus jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, menyebut momen itu sebagai laporan terberatnya selama 22 bulan terakhir.
“Serangan ini terjadi hanya seminggu setelah seorang pejabat militer Israel secara langsung menuduh Anas dan melancarkan kampanye hasutan terhadap Al Jazeera karena laporan mereka soal kelaparan dan malnutrisi,” ujar Mahmoud.