Kritik DPR, Partai Ummat: Harus Lebih Bijak Bersikap dan Tak Menyakiti Rakyat
- Istimewa
VIVA Jakarta - Insiden demo ricuh di sekitar gedung DPR yang berujung tewasnya driver ojol Affan Kurniawan karena terlindas rantis Brimob terus jadi sorotan. Semua pihak termasuk masyarakat dan aparat diminta untuk menahan diri.
Ketua Umum DPP Partai Ummat Periode 2025-2030 Aznur Syamsu menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan seorang driver ojol yang terlindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Kamis (28/8) malam.
Aznur mengajak kepada seluruh elemen untuk dapat menahan diri serta tetap menjaga ketertiban bersama. Ia memahami kondisi rakyat dalam urusan ekonomi sedang tak baik-baik saja.
"Kondisi ekonomi warga Jakarta dan bangsa saat ini sedang tidak mudah, sehingga kita harus berupaya menghindari kerugian yang lebih besar lagi," kata Aznur Syamsu, dalam keterangannya, Jumat 29 Agustus 2025.
Pun, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga, menghormati, dan mengingatkan agar situasi tetap terkendali.
Massa aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.
- ANTARA/Mario Sofia Nasution
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan kritik kepada para anggota DPR. Aznur mengingatkan agar para anggota DPR bisa lebih bijak dalam bersikap.
Menurut dia, sebagai wakil rakyat, DPR mesti bisa menjaga pernyataan yang berpotensi memantik kegaduhan.
"Kami juga menghimbau dan mengajak kawan kawan Wakil Rakyat di DPR RI untuk lebih bijak dan menahan diri ketika bersikap, bertindak, berprilaku dan mengeluarkan statemen kepada masyarakat agar tidak menyakiti rakyat dan menimbukan kegaduhan," tuturnya.
Kemudian, ia menuturkan agar semua pihak bisa menjaga suana yang kondusif.
"Mari kita semua menjaga suasana kondusif sehingga program program baik yang sudah disusun pemerintah dan berpihak pada rakyat bisa terlaksana," ujar Aznur
Pun, ia mewakili Partai Ummat juga mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan kasus tewasnya Affan secara transparan dan tuntas. Dia menekankan keluarga korban perlu keadilan.
"Kami menegaskan agar tidak ada ruang bagi pihak ketiga yang berusaha memanfaatkan aksi para sahabat aktivis dan masyarakat, sehingga tujuan mulia dari aksi tersebut tidak tercederai oleh kepentingan yang menyimpang," katanya.
