Prabowo Marah Aparat Berlebihan, Pakar: Strategi Politik untuk Jaga Legitimasi Pemerintah

Prabowo saat melayat ke rumah driver ojol Affan Kurniawan.
Sumber :
  • Instagram Prabowo

VIVA Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto kecewa dengan tindakan berlebihan aparat terkait insiden tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan yang dilindas Rantis Brimob. Prabowo minta kasus itu diusut tuntas dan pelaku mesti dihukum.

Aksi Ricuh Jakarta, Amnesty Minta Polisi Bebaskan Aktivis dan Bentuk Tim Pencari Fakta

Pakar politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menganalisa omongan Prabowo yang kecewa terhadap tindakan aparat. Bagi dia, pernyataan Prabowo itu bukan sekadar ekspresi emosional kepala negara.

Dia menilai sikap Prabowo itu jadi pesan penting kepada publik. “Bukan sekadar ekspresi emosional seorang kepala negara. Dalam politik, setiap kata yang keluar dari seorang presiden adalah gestur yang sarat makna, sekaligus pesan kepada publik dan institusi yang dipimpinnya,” kata Agung dalam keterangannya, Sabtu, 30 Agustus 2025.

Soal Brimob Tangkap BAIS TNI di Slipi, Kornas Kawan Indonesia: Jangan Dibesar-besarkan

Agung menyebut, cara Prabowo berbeda dengan kebiasaan pejabat yang biasanya defensif atau diam saat aparat melakukan kesalahan. “Namun, Prabowo memilih jalur berbeda: ia menegaskan kekecewaan secara terbuka, bahkan menekankan bahwa investigasi harus dilakukan secara tuntas dan transparan,” jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto

Photo :
  • Sekretariat Kabinet
Prabowo ke Beijing Penuhi Undangan Xi Jinping, Siswa RI di Cina: Presiden Gua Itu, Oke Gas!

Menurut Agung, gestur Prabowo itu mengandung dua pesan. Kata dia, pesan pertama dimaknai bahwa Presiden berdiri di pihak rakyat, bukan membela aparat yang bersalah. 

"Kedua, kepada aparat kepolisian: ada garis merah yang tidak boleh dilewati. Dan, jika dilanggar, presiden sendiri yang akan mengambil sikap,” ujar Agung.

Halaman Selanjutnya
img_title